Racun Kalajengking Amazon Berpotensi Jadi Terapi Kanker Payudara

6 hours ago 3
Racun Kalajengking Amazon Berpotensi Jadi Terapi Kanker Payudara Peneliti dari Brasil menemukan molekul dalam racun kalajengking Amazon (Brotheas amazonicus) yang dapat memicu kematian sel kanker payudara.(freepik)

DARI presentasi awal yang disampaikan di konferensi kesehatan FAPESP Week di Prancis, terungkap racun kalajengking yang berasal dari hutan hujan Amazon (Brotheas amazonicus) memiliki potensi untuk mendukung pengobatan kanker payudara

Dengan populasi global yang semakin lanjut usia, ditambah dengan meningkatnya eksposur terhadap polutan dan ketidakstabilan ekosistem, kita menyaksikan lonjakan dalam angka kasus kanker, demensia, dan berbagai penyakit lainnya. Maka dari itu, untuk terus mencari opsi terapi yang lebih banyak, sejumlah peneliti mulai menjelajahi sumber yang tak terduga, termasuk racun dari kalajengking. 

Untuk mempercepat proses ini, sekelompok ilmuwan dari Brasil menyisipkan gen-gen menarik ke dalam DNA organisme "pabrik" guna menghasilkan produk genetik. Mereka kemudian dapat melakukan pengujian terhadap protein yang dihasilkan, termasuk yang terdapat pada racun kalajengking, untuk berbagai aplikasi medis. 

"Kami dapat menemukan molekul dalam spesies kalajengking Amazon yang menyerupai yang ada di racun kalajengking lain yang memiliki efek melawan sel kanker payudara," kata Eliane Candiani Arantes, seorang pakar farmakologi dari Universitas São Paulo. 

Dengan cara yang mirip dengan obat kemoterapi, molekul BamazScplp1 dapat mendorong proses nekrosis, yaitu kematian sel pada sel kanker payudara yang mengakibatkan kerusakan sel. 

Meskipun masih sangat awal dalam penelitian pengobatan ini, dengan metode ekspresi heterolog "pabrik" untuk menciptakan molekul dari gen, para peneliti melaporkan bahwa mereka telah mengidentifikasi molekul yang merangsang pembentukan pembuluh darah yang dihasilkan dari racun ular dan komponen darah dari sapi. 

"Faktor pertumbuhan ini mendukung pembentukan pembuluh baru dengan potensi untuk meningkatkan skala industri karena dapat diperoleh lewat ekspresi heterolog," tambah Eliane Arantes. 

Ekspresi heterolog dapat memfasilitasi peneliti dalam memahami molekul bioaktif, mengeksplorasi fungsi-fungsinya, dan melakukan eksperimen dengan berbagai mutasi dengan cara menghasilkan volume besar dalam organisme lain. Dalam hal ini, Eliane Arantes dan timnya menggunakan spesies ragi (Komagataella pastoris) sebagai pabrik untuk memproduksi protein yang mereka teliti. 

Penerapan teknik seperti ini bisa membantu kita menemukan lebih banyak terapi tersembunyi yang ada di alam, asalkan kita tidak menghancurkannya sebelum sempat mengkajinya. (Sciencealert/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |