
PULUHAN warga Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, yang berhasil selamat dari musibah tanah longsor, masih bertahan di tempat pengungsian.
Mereka bertahan di tempat pengungsian untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan. Apalagi, kondisi di lokasi kejadian tanahnya masih rawan yang bisa terjadi longsor sewaktu-waktu.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Rabu (21/5) malam melihat dari dekat kondisi para pengungsi di tempat penampungan di Kecamatan Bendungan.
“Untuk sementara mereka masih berada di penampungan sampai benar benar kondisi di lapangan dinyatakan aman, sambil menunggu proses pembersihan bekas longsor,” kata Khofifah di Trenggalek.
Hingga kini akses jalan yang tertutup material longsor menuju ke lokasi kejadian di RT 15 dan RT 16 Dusun Kebonagung secara perlahan mulai terbuka.
Namun titik lokasi longsor masih tertutup tanah longsor. Hanya petugas yang diperkenankan berada di lokasi. Mereka melakukan pencarian korban serta membersihkan material longsor.
Menurut Khofifah, untuk sementara korban tanah longsor tersebut diminta bertahan di penampungan. Seluruh kebutuhan logistik disiapkan oleh Pemprov Jatim dan Pemkab Trenggalek.
Gubernur Khofifah juga mengungkapkan bahwa sebelumnya Kalaksa BPBD Jatim bersama timnya telah turun untuk menangani bencana longsor di Trenggalek sejak Senin (19/5). Dirinya pun terus mendapatkan update dari seluruh upaya penanganan termasuk evakuasi yang dilakukan.
"Dari tanggal 19 malam sebetulnya Kalaksa BPBD provinsi, Pak Gatot sudah turun dan menyampaikan update dari apa yang ditemukan di lapangan," imbuhnya.
Di kesempatan yang sama Gubernur Khofifah juga menyerahkan sejumlah bantuan untuk penanganan bencana di Trenggalek dan korban terdampak. Bantuan-bantuan tersebut berupa 1.776 kaleng makanan siap saji, 1.680 kaleng tambahan gizi, 1.776 kaleng lauk pauk. Juga beberapa peralatan diantaranya 100 buah cangkul, 20 buah sekop, 1 unit kompor, 1 peralatan masak, dan 50 paket kebersihan.
Selain itu 60 paket sandang pria, 100 buah selimut, 60 paket lansia, 30 paket family kit, 60 paket sandang wanita, 20 buah matras, 53 paket peralatan masak, 100 pack beras kemasan 3kg, 36 kantong minyak goreng masing-masing 1 liter, 20 kantong gula masing-masing 1 kg. Juga berbagai sayuran yang langsung diserahkan untuk dapur umum Musala Kanjengan tepat di depan lokasi pengungsian.
Sebagai informasi, bencana tanah longsor di Kabupaten Trenggalek terjadi pada Senin, (19/5)pukul 15.40 WIB, setelah hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kecamatan Bendungan. Hujan dengan durasi cukup lama tersebut menyebabkan tanah longsor menimpa beberapa rumah warga di Desa Depok, pukul 16.10 WIB.
Untuk lokasi pengungsian Paseban Desa Depok, total ada pengungsi 26 jiwa. Sementara itu, di lokasi RT 15, RT.16 / RW.7, Dusun Kebon Agung, Desa Depok, terdapat sebanyak 12 unit rumah terdampak, 5 unit rumah tertimbun (RT 16 3 unit, RT 15 2 unit), dan sebanyak 10 KK/30 Jiwa terdampak. (E-2)