
Penasihat Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menilai program makan bergizi gratis (MBG) dan pembangunan tiga juta rumah per tahun dapat mengerek pertumbuhan ekonomi nasional. Kedua program tersebut diyakini dapat memberi efek ganda terhadap perekonomian.
"Ada dua program utama yang seharusnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kita melalui konsumsi. Pertama, tentu saja program makanan bergizi gratis. Ini melibatkan banyak pihak," ujarnya saat berbicara di The Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025 secara daring, Kamis (20/2).
Selain diarahkan untuk meningkatkan gizi anak, program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu juga dapat memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kurang lebih sekitar 30.900 UMKM yang bergerak di jasa katering terlibat dalam program tersebut.
Pemerintah telah menargetkan MBG tersebar di 30 ribu titik di seluruh Indonesia.
"Selain memiliki dampak pengali output yang baik, program ini juga dapat meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan pada saat yang sama," kata Bambang.
Di satu sisi, mantan Menteri keuangan itu memaklumi program MBG tidak mudah dilaksanakan dan banyak terjadi kekurangan karena melibatkan banyak pihak dan sasaran penerima manfaat yang begitu besar.
"Tentu ada beberapa masalah teknis, beberapa kesalahan terjadi di sana-sini. Itu selalu terjadi pada awal program yang sangat besar. Tapi tentu saja, tanggung jawab kesuksesan program itu jatuh di tangan setiap orang yang mengelola dan melaksanakan program ini," tuturnya.
Ia juga optimistis program pembangunan tiga juta rumah dapat mendongkrak ekonomi. Itu karena sektor konstruksi dianggap strategis dalam meningkatkan laju perekonomian negara.
"Sektor konstruksi masih sangat penting bagi perekonomian kita. Dan di dalam konstruksi itu sendiri, Anda bisa membangun jalan dan juga bisa membangun gedung," ucapnya.
Ia juga meyakini program tiga juta rumah dapat menjadi pelecut perekonomian karena keterlibatan pihak swasta, dari perusahaan properti dan perbankan dalam hal pembangunan dan pembiayaan rumah rakyat atau komersial.
"Saya rasa dampak program ini akan cukup signifikan jika bisa dieksekusi dengan benar dan lancar. Harapan kami akan bergantung pada dua program utama ini melalui efek yang diberikan," pungkas Bambang. (Ins/E-1)