Program MBG Buka Peluang Kerja bagi 90.000 Sarjana

5 hours ago 3
Program MBG Buka Peluang Kerja bagi 90.000 Sarjana Salah satu unit layanan program Makan Bergizi Gratis.(Antara)

DEPUTI Bidang Sistem dan Tatakelola Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Badan Gizi Nasional (BGN), Tigor Pangaribuan mengatakan dengan program MBG membuka banyak peluang lapangan kerja.

Ia mencontohkan, saat ini jumlah unit pelayanan MBG tersebar di seluruh Indonesia ditargetkan mencapai 30.000. Dalam, satu lokasi unit pelayanan MBG butuh 3 sarjana S1 dibidang akuntansi, ahli gizi dan kepala unit.

"Selain kepala unit, kemudian ada lagi ahli gizi, dia pasti didampingi ahli gizi, harus sarjana juga. Dia diusia kira-kira 22-30 tahunlah yang kita cari. Plus satu lagi nanti itu akuntan lulusan akutansi per satu satuan pelayananan," jelasnya di acara diskusi bertajuk 'Ada Apa Dengan Prabowo?' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/5). "Jadi (total) 90.000 lapangan pekerjaan terbuka buat sarjana-sarjana kita yang fresh graduate satu (S1)," imbuhnya.

Selain itu, dampak lainnya dengan MBG ini, para pelaku usaha di daerah juga akan lebih giat dalam mengembangkan usaha tani mereka. "Karena yang tadi, membuka lapangan pekerjaan, membuka peluang untuk membeli bahan pertanian di desa-desa," beber Tigor.

Makanan untuk Cegah Rakyat Marah

Dalam diskusi itu Tigor juga menyinggung tentang kaitan kelaparan atau kekurangan makan dengan kekacauan negara. Kondisi rakyat yang lapar dinilai rentan dengan kekacauan.

Sebab itu, terpenuhinya pangan sama pentingnya dengan ketahanan energi. Meniru perkataan Presiden, Tigor mengungkapkan bahwa negara dituntut harus mampu mempertahankan diri dari ancaman kelaparan terutama terhadap anak-anaknya.

"Karena beliau (Presiden Prabowo) bilang, negara yang lapar, negara yang gak kuat secara makanan, dia akan lemah.  Dan itu terjadi di Afrika Bapak-Ibu. Afrika itu menjadi negara yang sangat rentan dengan pertempuran, peperangan, antarsuku," jelasnya. "Karena rasa lapar, rasa lapar itu me-trigger kemarahan. Hungry people is angry people. Rakyat yang lapar itu rakyat yang marah, dipenuhi dengan kemarahan," pungkasnya. (M-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |