Prabowo Sebut Evaluasi Direksi BUMN Penting untuk Pembangunan Nasional

3 hours ago 3
Prabowo Sebut Evaluasi Direksi BUMN Penting untuk Pembangunan Nasional Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.(Antara)

PRESIDEN RI Prabowo Subianto menyebut  evaluasi direksi BUMN penting untuk pembangunan nasional. Melalui Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani, Prabowo menuturkan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap direksi BUMN. 

Evaluasi tersebut menjadi bagian dari penilaian dan upaya untuk memastikan BUMN menjadi institusi yang kuat dan berkontribusi nyata terhadap pembangunan nasional.

“Tadi diomongin sedikit memang tentang berapa kinerja badan usaha negara. Beliau berharap bisa menjadi sebuah unit usaha negara yang memiliki kekuatan yang cukup tangguh. Karena di satu sisi penyertaan modal dari negara cukup signifikan nilainya,” ungkap Muzani.

Muzani menilai masyarakat punya ekspektasi tinggi terhadap kinerja penyelenggara di tubuh BUMN. Hal tersebut termasuk BUMN yang bergabung dalam Danantara agar mampu memberi kontribusi besar bagi pembangunan ekonomi nasional. 

“Di sisi lain yang diharapkan sama masyarakat dari kinerja para penyelenggara di badan usaha milik negara termasuk yang bergabung dalam Danantara bisa memberi andil yang besar bagi perkembangan pembangunan ekonomi di Indonesia. Terutama untuk kesejahteraan rakyat dan masyarakat Indonesia,” ucapnya. 

Adapun Prabowo yakin kekayaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan menembus 1 triliun Dolar AS. 

Prabowo menyebut kekayaan tersebut bisa tercapai asal Danantara bisa dikelola dengan baik. 

“Mungkin sebentar lagi Kekayaan danantara akan tembus US$ 1 triliun. Dan kalau dikelola dengan baik ini bisa menghasilkan dana yang besar untuk bangsa kita. Itu pendekatan saya seperti itu,” ujar Prabowo usai Townhall Meeting Danantara di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (28/4). 

Prabowo juga meminta semua direksi di Danantara bisa melakukan yang terbaik dan meninggalkan praktik-praktik zaman dahulu yang tak efisien. 

“Dan saya serahkan kepada manajemen untuk mengevaluasi semua direksi. Dievaluasi kinerjanya. Dan wataknya akhlaknya dan prestasinya,” tegas Prabowo.

“Kalau dia tidak berprestasi, kalau dia males-malesan, kalau dia melakukan praktik-praktik yang gak benar, menyalahgunakan wewenang menyalahgunakan fasilitas. Saya minta diganti,” tambahnya. (Ykb/P-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |