Pesta Kuliner Malaysia di Hotel Pullman, Sotong Sambal Tempoyak Wajib Coba!

8 hours ago 3
Pesta Kuliner Malaysia di Hotel Pullman, Sotong Sambal Tempoyak Wajib Coba! Sotong Sambal Tempoyak yang menjadi salah satu hidangan Malaysia di Sana Sini Restaurant, hotel Pullman Jakarta.(MI/ Fathurrozak)

ADANYA pengaruh Tionghoa dan India yang lebih kuat membuat kuliner Malaysia dapat dikatakan serupa namun tak sama dengan hidangan melayu yang ada di Indonesia. Hal ini sekaligus menjadi daya tarik yang unik yang membuat kuliner negeri jiran itu juga cukup digemari di Indonesia

Bagi Anda penggemar cita rasa Negeri Jiran itu, maka rekomendasi restoran untuk memuaskan petualangan rasa adalah di Sana Sini Restaurant hotel Pullman Jakarta Thamrin, Jakarta Pusat. Sejak 19 Mei lalu hingga hari ini, resto tersebut menggelar program Senandung Selera yang menyuguhkan ragam kuliner tradisional Malaysia.

Media Indonesia berkesempatan mencicipi ragam hidangan Malaysia itu pada Senin (19/5). Dimulai dari otak-otak sebagai pembuka dengan penyajian simpel namun berkelas. Ini dihadirkan bersama mi lidi yang renyah, tumis sayur kacang yang gurih, serta pemanis bunga yang bisa dimakan.

Otak Otak Mi Lidi - MI/Fathurrozak

Namun, yang mengundang penasaran dan ‘eksotik’ adalah Sotong Sambal Tempoyak. Olahan cumi dengan sambal dan saus durian yang akan jarang ditemukan. Dengan warna kecokelatan yang berlemak, Sotong Sambal Tempoyak akan memberikan sensasi makan mewah dengan sentuhan tradisional khas Melayu.

Sotong Sambal Tempoyak memiliki karakter rasa yang manis saat di awal, lalu asin, dan ada sisa rasa (after taste) masam. Tempoyak sendiri adalah olahan durian yang tidak sembarangan dipadukan dengan ragam pangan.

Mohd. Norhaslan bin Abu Wahab yang merupakan chef Malaysia Cuisine dari Pullman Kuala Lumpur ketepatan penggunaan tempoyak sangat menentukan cita rasa makanan. Sebagaimana yang dikenal di Indonesia, tempoyak merupakan fermentasi durian.

Chef Norhaslan mengungkapkan fermentasi untuk tempoyaknya berlangsung selama satu bulan hingga rasanya menjadi masam. “Untuk Sotong Sambal Tempoyak sendiri bumbunya di antaranya kami menggunakan bawang putih, dan sedikit jahe untuk mengikat rasanya. Tempoyak itu diambil Biasanya itu diambil dari durian yang memang sudah sangat matang. Di Malaysia sendiri biasanya juga ada olahan dengan ikan patin,” terangnya.

Rendang tanpa Kerisik

Satu sudut yang juga menyita perhatian adalah saat menjumpai olahan daging cokelat kehitaman yang menyerupai rendang namun saat didekati tak ada bumbu khas rendang. Chef Haslan sendiri menyebut, olahan daging hitam manis itu memang serupa rendang, tanpa kerisik—kerapa parut gongseng yang khas ada di rendang. Di Malaysia dikenal juga sebagai Rendang Tok.

Teksturnya yang lembut serta tak meninggalkan serat daging di sela gigi, membuat olahan daging ini terasa lebih nikmat disantap bersama nasi. Rasanya memang dominan manis. Chef. Norhaslan mengungkapkan bahwa daging tersebut dimasak dengan bumbu tumisan bawang merah, bawang putih, jahe, kayu manis, bunga cengkih, kapulaga dan kecap manis.

“Daging ini memang seperti rendang tapi berbeda karena tidak ada kerisiknya. Bumbu-bumbu dan rempah yang dimasak bersama akan meresap ke dalam dagingnya. Agar dagingnya terasa empuk, kami juga memilih daging yang memang bukan daging mahal, namun lebih ke daging yang bisa dimasak dalam waktu lama, supaya teksturnya juga tidak hancur,” jelas chef Haslan.

Selain sotong dan daging manis tersebut, ada pula Lamb Kofta Kari yang merupakan daging kambing yang dibentuk bulat seperti bakso.

Lamb Kofta Kari - MI/ Fathurrozak

Sementara pada hidangan olahan ikan, disajikan hidangan Indonesia, yakni ikan kakap dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ikannya dimasak dengan telur asin sehingga legit dan ada tekstur creamy

Ikan Kakap dari Lombok - MI/ Fathurrozak

Hidangan kuliner khas Malaysia di Sana Sini Restaurant hotel Pullman Jakarta juga menjadi bagian dalam kampanye Visit Malaysia 2026 untuk mempromosikan negara tersebut sebagai destinasi unggulan dunia. Baca kisah selengkapnya di halaman Kuliner koran Media Indonesia, edisi Minggu, 25 Mei 2025. (M-1) 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |