British Council Siapkan Anak Muda di Jawa Barat Hadapi Perubahan Iklim

7 hours ago 1
British Council Siapkan Anak Muda di Jawa Barat Hadapi Perubahan Iklim Summer Xia, Direktur British Council Indonesia dan Asia Tenggara, mendapat penjelasan terkait upaya kelompok anak muda melakukan inovasi di Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.(MI/SUMARIYADI)

TIGA kelompok anak muda di Jawa Barat mendapat dukungan British Council dan HSBC untuk melakukan pengembangan dan inovasi menghadapi perubahan iklim. Mereka berada di Kabupaten Cianjur, Kota Sukabumi dan Kabupaten Bandung Barat.

"Kami mendukung anak-anak muda ini dimulai dengan melakukan pelatihan pada 2024 lalu. Sebanyak 157 anak muda berusia 18–30 tahun dari berbagai kabupaten di Jawa Barat telah mengikuti pelatihan intensif selama tiga hari," ungkap Summer Xia, Direktur British Council Indonesia dan Asia Tenggara, di Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (23/5).

Pelatihan fokus pada transisi energi fosil ke energi terbarukan. Pelatihan ini tidak hanya mengasah keterampilan teknis yang dibutuhkan dalam pekerjaan hijau, tetapi juga membangun kesadaran dan pola pikir kritis tentang isu-isu lingkungan melalui pendekatan pendidikan
nonformal khas British Council serta menggabungkan pengetahuan kearifan lokal.

Para peserta ini kemudian membentuk kelompok. Mereka diminta  mengajukan proposal Climate Action Project.

Tiga di antaranya terpilih dan menerima hibah. Ketiga kelompok itu ada di Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Bandung Barat.

“Anak muda perlu didorong bukan hanya sebagai yang terdampak, tetapi juga sebagai pemimpin perubahan. Melalui program ini, kami ingin menciptakan ruang bagi mereka untuk belajar, berkolaborasi, dan memimpin solusi di komunitas masing-masing. Urgensinya sangat jelas dan waktunya adalah sekarang,” tambah Summer Xia.


inovasi di tiga daerah


Di Sukabumi, ide inovasi pengelolaan sampah digital diprakarsai oleh Ruswanto dan tim Sahabat Lingkungan. Proyek ini menggabungkan teknologi mesin Reverse Vending Machine (RVM) dengan sistem penghargaan (reward) digital yang dikemas sebagai Your Waste Solution.

Melalui aplikasi Saling.id, warga yang mendaur ulang botol plastik akan mendapatkan poin yang bisa ditukar menjadi e-money atau hadiah lainnya.

Sementara di Cianjur, Fatimah dari LLHPB Aisyiyah Cianjur dan timnya menggabungkan sistem akuaponik, budi daya ikan dan tanaman dalam ekosistem air tertutup, dengan panel surya sebagai sumber tenaga, menjadi Aquaponic Solar Panel.

Proyek ini dirancang sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan lokal sekaligus mengurangi jejak karbon.

Kelompok ketiga di Bandung Barat juga berinovasi dengan teknologi panel surya. Gama Subarkah dengan tim yang tergabung dalam Climate Agriculture Integration (CAI), mereka melakukan transisi menuju pertanian berkelanjutan.

CAI menggulirkan sistem pascapanen dengan memanfaatkan cold storage yang menggunakan sumber listrik alternatif, tenaga surya. Mereka juga mengembangkan sistem irigasi tetes yang hemat air dalam pertanian di Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

“Banyak petani-petani paprika yang kewalahan menghadapi perubahan cuaca ekstrem. Mereka kerap mengalami kerugian karena hasil panen membusuk sebelum sempat dijual. Dengan cold storage bertenaga matahari, kami ingin memperpanjang umur simpan hasil panen sekaligus menekan limbah pangan.” papar Gama.


Perubahan di tangan anak muda


Lebih jauh Summer Xia menyatakan melalui program ini, terbukti bahwa Indonesia tidak kekurangan anak muda yang punya ide-ide solusi kreatif. Mereka menciptakan komunitas masyarakat yang berkesinambungan dengan alam.

“Kami percaya bahwa kolaborasi lintas sektor dan generasi adalah kunci untuk mengatasi krisis iklim. Proyek-proyek ini membuktikan bahwa dengan kepercayaan dan dukungan yang tepat, anak muda mampu memimpin perubahan. Itu adalah harapan terbaik kita untuk masa depan," tandasnya.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |