
DIREKTUR Utama Tempo Arif Zulkifli menegaskan bahwa pers di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Hal ini menyusul adanya kiriman kepala babi hingga bangkai tikus yang dikirim ke Kantor Tempo.
Arif meminta agar adanya teror tersebut tak melemahkan rekan-rekan pewarta media lain namun justru menguatkan dan bersatu untuk mengutuk keras ancaman tersebut.
“Pers saat ini tidak baik-baik saja. Tapi tidak baik-baik saja itu artinya bukan sekadar hanya finansial atau bisnis yang tengah jadi tantangan, tapi prinsip-prinsip jurnalis tadi sedang dikendurkan, baik lewat teror maiupun lewat lain,” ungkap Arif dalam Konferensi Pers
secara daring sikap Komite Keselamatan Jurnalis terhadap Teror Tempo, Minggu (23/3).
“Saya imbau teman-teman media agar tidak surut jangan sampai takut dengan teror,” tambahnya.
Arif menuturkan pihak kepolisian juga harus serius dalam mengusut intimidasi terhadap para jurnalis Tempo. Siapapun pelakunya, kata Arif, kasus ini harus terungkap dan diulik apa motifnya.
“Kasus ini harus terungkap, polisi harus serius mengusut kasus ini, negara atau bukan institusi negara atau bukan, pelakunya bisa siapapun, tapi intinya polisi perlu memerhatikan tidak seperti kasus lain yang menguap begitu saja,” ujarnya.
Arif juga mengatakan bahwa yang bisa membela pers Indonesia saat ini ialah pers Indonesia itu sendiri bukan orang lain. Sehingga diperlukan gerakan saling menguatkan untuk menghindari kemungkinan ke depan yang lebih buruk. (Ykb/P-3)