Perbanas Institute Kukuhkan Prof Sri Wahyuni Sebagai Guru Besar

3 hours ago 2
Perbanas Institute Kukuhkan Prof Sri Wahyuni Sebagai Guru Besar Perbanas Institute resmi mengukuhkan Prof Sri Wahyuni sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam Sidang Terbuka Senat Akademik yang diselenggarakan di Kampus Perbanas Institute, Jakarta. (MI/HO)

PERBANAS Institute resmi mengukuhkan Prof Sri Wahyuni sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam Sidang Terbuka Senat Akademik yang diselenggarakan di Kampus Perbanas Institute, Jakarta. 

Acara ini menandai tonggak penting dalam kontribusi institusi terhadap pengembangan keilmuan dan praktik bisnis berkelanjutan berbasis nilai.

Sidang dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik & Perencanaan Perbanas Institute Prof. Harya Damar Widiputra. 

Dalam sambutannya, Prof Harya menyampaikan bahwa pengukuhan ini bukan hanya pengakuan akademik atas prestasi Prof Sri Wahyuni, tetapi juga bentuk komitmen institusi dalam mendukung penelitian-penelitian berbasis lokalitas yang memiliki dampak global.

“Di tengah tantangan perubahan iklim, dunia membutuhkan pendekatan yang tidak hanya ilmiah, tetapi juga berakar pada nilai-nilai kearifan lokal. Pengembangan konsep keberlanjutan yang dikaitkan dengan nilai religiusitas seperti yang dilakukan Prof Sri Wahyuni adalah kontribusi nyata bagi ilmu pengetahuan dan praktik bisnis,” ujar Prof Harya.

Direktur Eksekutif Perbanas Eka Sri Dana Afriza., dalam sambutannya menambahkan bahwa Perbanas senantiasa mendorong lahirnya pemikiran-pemikiran strategis dan progresif dari lingkungan akademik.

“Kami percaya bahwa nilai spiritual dan etika memiliki peran besar dalam membentuk dunia usaha yang lebih manusiawi. Kami bangga memiliki sosok seperti Prof Sri Wahyuni yang mampu menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan riil industri, Yayasan terus berkomitmen untuk mendorong para dosen terbaik untuk mencapai posisi paling tertinggi dalam karier akademiknya.” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Tim Kerja Humas LLDikti Wilayah III Maghfira Syalendri Alqadri. Ia menekankan pentingnya relevansi penelitian yang dikembangkan oleh perguruan tinggi, terutama dalam merespon tantangan global seperti perubahan iklim dan transformasi digital.

“Pengembangan ilmu pengetahuan hari ini tidak bisa lepas dari konteks. Penelitian yang mengaitkan aspek religiusitas dengan strategi merek dan keberlanjutan seperti yang diangkat Prof. Sri adalah langkah cerdas dan sangat relevan. Kami dari Tim LLDIKTI III berharap agar pencapaian ini membawa manfaat bagi Masyarakat luas,” ungkapnya.

Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Resonansi Nilai Religiusitas Merek Berkelanjutan: Tinjauan Konseptual atas Persepsi Konsumen pada Isu Perubahan Iklim,” Prof Sri Wahyuni menyampaikan bahwa merek bukan hanya soal identitas komersial, tetapi juga representasi nilai yang dipercaya konsumen. 

Dalam konteks masyarakat Indonesia yang religius, nilai spiritual memiliki pengaruh kuat dalam membentuk persepsi terhadap keberlanjutan.

Prof Sri Wahyuni menjelaskan keterkaitan antara Religiusitas, Merek, dan Keberlanjutan, dengan menguraikan bahwa keberhasilan merek di era saat ini tidak hanya ditentukan oleh kinerja ekonomi, namun juga oleh komitmen terhadap lingkungan dan nilai-nilai sosial. 

Menggunakan pendekatan Tripple Bottom Line (TBL) yang mengintegrasikan aspek Profit, People, dan Planet, Prof Sri Wahyuni memaparkan hasil penelitian empirik yang menunjukkan bahwa konsumen cenderung lebih loyal kepada merek yang merefleksikan nilai spiritual dan memiliki tanggung jawab sosial serta lingkungan.

Ia kemudian memperkenalkan kerangka konseptual Religiusitas Merek Keberlanjutan (RMK) sebagai landasan strategi merek di sektor perbankan. Model ini menawarkan pendekatan menyeluruh dalam membangun relasi merek yang autentik dan berdaya tahan, sekaligus mendorong transformasi industri yang lebih inklusif dan etis.

“Merek yang berkelanjutan adalah merek yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga memberikan ketenangan batin bagi konsumennya. Integrasi nilai religiusitas dalam strategi keberlanjutan menciptakan resonansi yang dalam dan berdampak jangka panjang,” jelas Prof Sri Wahyuni.

Sebagai bagian akhir orasinya, Prof Sri Wahyuni menawarkan peta jalan penelitian masa depan yang menekankan kolaborasi lintas disiplin serta pentingnya menggali kearifan lokal sebagai basis solusi atas isu-isu global.

“Kita membutuhkan pendekatan yang membumikan konsep keberlanjutan melalui narasi yang bisa dipahami dan dihidupi masyarakat. Itulah misi besar dari konsep Religiusitas Merek Keberlanjutan ini,” tutupnya.

Pengukuhan ini menjadi penegasan bahwa Perbanas Institute siap menjadi pusat unggulan pengembangan ilmu ekonomi dan bisnis yang relevan, etis, dan berkelanjutan, sejalan dengan nilai-nilai spiritualitas yang hidup dalam masyarakat Indonesia. (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |