Perang Dagang Berdampak ke Inflasi dan Perdagangan Indonesia

1 week ago 8
Perang Dagang Berdampak ke Inflasi dan Perdagangan Indonesia Foto udara seorang pekerja berdiri di tumpukan peti kemas di Pelabuhan Kendari New Port, Kendari, Sulawesi Tenggara(ANTARA FOTO/Andry Denisah)

PERANG dagang yang telah dimulai oleh Amerika Serikat dapat memicu sejumlah risiko bagi Indonesia. Salah satunya ialah rambatan dari kenaikan tingkat inflasi global yang berimbas ke sektor dagang Indonesia. 

“Memang yang terkait dengan apabila perang dagang diikuti retaliasi tentunya ada tendensi harga, inflasi global akan kenderung meningkat,” ujar Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Juli Budi Winantya dalam taklimat media di Jakarta, Kamis (6/3).

Hal itu, lanjutnya, juga akan berdampak pada pergeseran negara tujuan ekspor dari negara-negara yang terkena kebijakan tarif tinggi dari AS. Barang-barang dari Tiongkok, misalnya, berpotensi membanjiri pasar Indonesia dengan harga yang jauh lebih murah. 

Di saat yang sama, aktivitas ekspor Indonesia juga bisa terhambat karena dampak bawaan dari tarif tinggi yang ditetapkan oleh AS yang diikuti dengan retaliasi dari negara-negara yang terlibat perang dagang dengan Negeri Paman Sam. 

“Jadi memang ada dua sisi, satu sisi memang bisa meningkatkan inflasi, bisa juga risiko bahwa ekspor kita akan melambat,” terang Juli. 

Namun dia juga menekankan Indonesia memiliki peluang yang bisa ditangkap dari perang dagang yang terjadi. “Ada potensi bahwa kita bisa memanfaatkan hilangnya pasar yang tidak bisa digunakan oleh negara-negara yang terkena dampak dari tarif, bahkan Tiongkok, karena kita identifikasi ada kesamaan produk, dan peluang itu ada untuk bisa mengisi itu,” pungkas Juli. (Mir/M-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |