Pengadilan Belgia Tolak Klaim Jaminan Sosial Pangeran Laurent Meski Terima Tunjangan Rp6,7 Miliar

18 hours ago 4
Pengadilan Belgia Tolak Klaim Jaminan Sosial Pangeran Laurent Meski Terima Tunjangan Rp6,7 Miliar Pangeran Laurent dari Belgia, adik Raja Philippe, gagal memperoleh jaminan sosial dari negara meski menerima tunjangan kerajaan tahunan sebesar €388.000.(Media Sosial X)

PENGADILAN menolak klaim tunjangan jaminan sosial di luar tunjangan kerajaan yang diajukan Pangeran Laurent, adik dari Raja Belgia Philippe. Pangeran Laurent  menerima €388.000 (sekitar Rp6,7 miliar) dari dana negara tahun lalu, namun menyatakan pekerjaan yang ia lakukan membuat dirinya dan keluarganya berhak atas jaminan sosial.

Ia berargumen dirinya sebagian bekerja mandiri karena menjalankan tugas-tugas sebagai anggota kerajaan, serta memimpin yayasan kesejahteraan hewan selama lebih dari satu dekade.

Laurent, 61, mengatakan ia bertindak atas dasar "prinsip", bukan karena menginginkan uang. Namun pengadilan tidak sependapat.

“Ketika seorang migran datang ke sini, dia mendaftar dan berhak atas [jaminan sosial],” ujarnya kepada stasiun penyiaran Belgia, RTBF.

“Aku mungkin juga seorang migran, tapi yang keluarganya membentuk negara ini.”

Pengadilan di Brussel menolak permohonan Laurent dengan alasan sang pangeran tidak dapat dikategorikan sebagai pekerja mandiri maupun pegawai.

Menurut stasiun TV VTM, hakim mengakui secara teknis sang pangeran seharusnya berhak atas pensiun. Namun celah dalam undang-undang membuat hal itu tidak memungkinkan, dan ia menyerukan agar hukum tersebut diperbarui.

Pengacaranya, Olivier Rijckaert, mengatakan kepada surat kabar Le Soir bahwa permintaan Laurent bukan berdasarkan “keisengan”, dan menekankan makna simbolisnya, dengan menyatakan bahwa jaminan sosial “diberikan hukum Belgia kepada semua penduduk, dari yang paling miskin hingga yang terkaya.”

Rijckaert juga menyampaikan bahwa sebagian besar tunjangan yang diterima Laurent digunakan untuk membayar gaji asistennya dan berbagai biaya perjalanan.

Artinya, Laurent hanya tersisa sekitar €5.000 (sekitar Rp87 juta) per bulan, tanpa hak atas manfaat jaminan sosial seperti pengembalian biaya pengobatan tertentu.

Pangeran yang memiliki tiga anak dewasa dari istrinya, Claire Coombs, yang lahir di Inggris, juga menyatakan kekhawatirannya terhadap kesejahteraan keluarganya karena tunjangan kerajaan akan dihentikan ketika ia wafat.

Laurent mengambil langkah hukum terhadap negara Belgia setelah permohonannya untuk jaminan sosial ditolak. Sidang pertama digelar pada November 2024.

Menurut RTBF, pihak pangeran dan penasihat hukumnya belum memutuskan apakah akan mengajukan banding atas keputusan pengadilan.

Laurent, yang berada di urutan ke-15 dalam garis suksesi kerajaan Belgia, bukanlah sosok asing dalam kontroversi dan kadang dijuluki prince maudit — “pangeran terkutuk” — di Belgia.

Pada 2018, parlemen federal Belgia memutuskan memotong tunjangan bulanannya selama setahun setelah ia menghadiri resepsi kedutaan Tiongkok tanpa izin pemerintah, bahkan mengenakan seragam angkatan laut lengkap.

Ia juga tercatat beberapa kali terkena denda karena melanggar batas kecepatan, dan pernah dikritik karena menghadiri pertemuan di Libya ketika Muammar Gaddafi masih berkuasa. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |