
PEMERINTAH Kabupaten Garut menetapkan kesiapsiagaan darurat bencana longsor dan banjir setelah beberapa hari melanda sejumlah wilayah. Penetapan kesiapsiagaan darurat hidrometeorologi tersebut, telah menimbulkan kerusakan terutama rumah, infrastruktur, irigasi dan fasilitas umum.
Bupati Garut Abdusy Syakur Amin mengatakan, intensitas hujan tinggi yang terjadi di wilayahnya telah menyebabkan bencana hidrometeorologi dan banyak kejadian bencana yang terjadi hingga akhirnya menetapkan kesiapsiagaan bencana. Penetapan status tersebut bertujuan agar pemda semaksimal mungkin menyiapkan langkah tanggap bencana.
"Pemkab Garut menetapkan kesiapsiagaan darurat bencana hidrometeorologi dalam tujuh hari ke depan dan berdasarkan informasi dari Badan Metreologi dan Geofisika (BMKG) hujan akan kembali turun dengan intensitas tinggi. Kami mengimbau agar masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana termasuk camat, desa dan Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD), diminta untuk selalu bersiaga," katanya, Minggu (29/6).
Dampak Bencana
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut Nurdin Yana mengatakan, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bencana longsor dan banjir yang melanda selama beberapa hari telah berdampak pada meluapnya Sungai Cimanuk hingga merendam 269 rumah di Kampung Lame, Kampung Sudika Indah, Kampung Suka Asih, Kampung Mekar Sari, Kampung Bojong Sudika, Kampung Mekarsari, Kecamatan Tarogong Kidul. Sebanyak tujuh orang mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
"Sungai Cimanuk meluap merendam 269 unit rumah setinggi 30 sentimeter hingga 1 meter hingga tujuh orang warga mengungsi menggunakan perahu karet setelah terjebak banjir. Petugas gabungan melakukan pendataan rumah. Bencana lainnya, yakni tanah longsor menutup total di tiga titik lokasi di jalan utama penghubung Garut menuju Tasikmalaya tepatnya di Simpang tiga Cikangkung, Bojongloa Talang, Citegek, Kecamatan Cilawu," ujarnya.
Ia mengatakan, bencana longsor juga telah menimbulkan kerusakan dua rumah berada di Kampung Pameungpeuk, Desa Cigadog, Kecamatan Sucinaraja. Longsor menimpa rumah milik Bana dan Syahrul, namun tidak ada korban jiwa. Bencana lain yakni longsor menutup jalan Banjarwangi menuju Singajaya. Evakuasi material longsor dilakukan petugas gabungan TNI, Polri, BPBD, Tagana dibantu ekskavator.
"Penanganan bencana banjir dan longsor dilakukan oleh petugas gabungan yang bergerak cepat terutama dalam membersihkan dan mengevakuasi tanah longsor termasuk mendata korban yang terdampak banjir. Petugas juga membersihkan pohon tumbang berada di Kampung Bagogog, Kecamatan Cilawu, dan jalan kembali dilalui oleh kendaraan termasuk menuju Tasikmalaya," pungkasnya. (AD/E-4)