Pelaku Usaha Khawatir Bisnis Parsel Lebaran Terdampak Efisiensi

1 week ago 10
Pelaku Usaha Khawatir Bisnis Parsel Lebaran Terdampak Efisiensi Pedagang parsel memperlihatkan produknya di toko. Pelaku usaha khawatir bisnis parsel akan sepi karena efisiensi.(MI/Tosiani)

MEMASUKI hari ketiga Ramadan tahun 2025, mulai terlihat adanya peningkatan aktivitas pembuatan bingkisan atau parsel untuk Hari Raya Idul Fitri. Namun demikian, para pengusaha parsel di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, khawatir order parsel pada Lebaran tahun ini bakal turun drastis terdampak efisiensi anggaran di berbagai perkantoran dan instansi.

Ayu, pengelola bisnis parsel Rita Griya Parcel di Kawasan Jalan Jenderal Soedirman Timur Purwokerto, mengatakan kebanyakan konsumennya berasal dari berbagai kantor dan instansi pemerintah dan non-pemerintah. Pada Lebaran tahun lalu order parsel di toko yang dikelolanya sempat mencapai lebih dari 3.000 parsel.

"Kalau tahun ini belum tahu, kami khawatir akan turun omzet karena di berbagai perkantoran ada sistem efisiensi anggaran, dan mungkin saja mereka mengurangi pembelian parsel," ungkap Ayu, Senin (3/3).

Ayu mematok harga parsel dengan rentang harga terendah Rp150 ribu hingga harga tertinggi Rp1,5 juta per buah. Tiap ada konsumen datang, ia menawarkan harga yang bisa dipilih. Pembeli kemudian diarahkan untuk memilih parsel sesuai harga dan kemampuan keuangan konsumen.

Ayu mulai membuka bisnis parselnya tiap H-2 Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri tiba. Namun hingga kini, pemesanan parsel masih sepi. Kondisi tersebut berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun-tahun sebelumnya, ia selalu kebanjiran order parsel sejak pertama gerainya dibuka.

Bibi, pengelola bisnis Matahari Parsel, juga mengaku merasakan kekhawatiran yang sama. Sejak buka sekitar lima hari terakhir, pesanan parsel ke tokonya juga masih sepi. Bibi mematok harga parsel di kisaran Rp200 ribuan.

"Saya pasang harga murah saja agar terjangkau pembeli," katanya. (TS/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |