
TOKOH Papua, yang juga mantan Kapolda Papua dan Kabaintelkam Polri, Komjen Purnawirawan, Paulus Waterpauw, dan rombongan berkunjung ke kediaman calon Gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano (BTM). Tampak hadir pula calon Wakil Gubernur Papua, Constant Karma.
Kehadiran Paulus Waterpauw dan rombongan disambut ceria Benhur Tomi Mano dan keluarga. Selanjutnya, sempat terjadi pembicaraan tertutup kurang lebih sepuluh menit, sebelum akhirnya kedua tokoh besar Papua itu kembali bergabung bersama rombongan di pendopo kediaman.
Kepada wartawan di akhir pertemuan, Paulus Waterpauw yang didampingi pasangan calon Gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano dan Constant Karma (BTM-CK), menyatakan kehadirannya sebagai bentuk dukungan kepada BTM -CK sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua.
"Saya senang sekali malam ini bisa ada disini. Bersama kakak, adik orang tua dan saudara saya. Ada pak BTM dan pak CK. Saya berada disini berada di pihak beliau berdua," kata Paulus.
Mantan Penjabat Gubernur Papua Barat tersebut juga mengajak semua handai taulan, relawan dan para pendukungnya untuk bersama konsolidasi memenangkan pasangan BTM-CK Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua. "Yang berada dipihak saya, mari kita konsolidasi lagi kita mendukung BTM-CK Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua," ajaknya.
Sementara calon Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Paulus Waterpauw yang telah memberikan dukungan. "Saya dan pak PW selalu berkomunikasi dengan baik. Beliau orang yang luar biasa. Atas nama pasangan BTM-CK sangat berterimakasih atas dukungan ini," tutur BTM.
Komjen Purnawirawan Paulus Waterpauw sebelumnya digadang bakall menjadi calon Gubernur Papua dan berpasangan dengan Toni Wanggai. Bahkan, sejumlah dukungan partai besar pun kala itu sudah dikantongi oleh pria tegap yang akrab disapa PW itu.
Namun, harapan maju sebagai orang nomor satu di Papua kandas setelah hampir semua partai justru berbalik dan diborong oleh pasangan Mathius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen. Partai Golkar pun berubah haluan setelah ketua umumnya Airlangga Hartarto tiba-tiba digantikan Bahlil Lahadalia. (E-2)