
PAGELARAN Sabang Merauke – The Indonesian Broadway 2025 siap kembali menyapa penonton dengan spektakuler seni budaya terbesar di Indonesia. Pertunjukan yang sudah menjadi agenda tahunan ini akan digelar pada 23-24 Agustus 2025 di Indonesia Arena, Senayan.
Mengusung tema Hikayat Nusantara, tahun ini akan melibatkan lebih dari 1.500 seniman dan pendukung yang menyajikan kisah-kisah rakyat legendaris Indonesia, seperti Yuyu Kangkang, Si Tumang, Malin Kundang, Mahadewi, dan Calon Arang, dengan format kolosal teatrikal Broadway berstandar Internasional yang megah, spektakuler dan juga edukatif yang diproduseri oleh Silvi Liswanda sebagai Executive Producer, bersama Giok Hartono, pemerhati seni.
CEO & President Director iForte & Protelindo Group Ferdinandus Aming Santoso mengungkapkan, "Berawal dari semangat cinta tanah air yang kami hadirkan pada pertunjukan perdana di Candi Prambanan pada 2022, Pagelaran Sabang Merauke - The Indonesian Broadway kini telah menjadi agenda tahunan dari iForte. Tahun ini, pertunjukan akan tampil lebih megah dengan alur cerita rakyat yang lebih kuat serta kolaborasi lintas bidang yang belum pernah kami hadirkan sebelumnya. Ini bukan sekadar pertunjukan, melainkan sebuah gerakan budaya berskala kolosal yang dirancang spektakuler dan merangkul berbagai generasi. Kami ingin mengubah persepsi bahwa seni budaya bukanlah sesuatu yang kuno dan membosankan. Tahun ini, kami akan tampil di Indonesia Arena, dengan kapasitas penonton hingga 6.000 orang di setiap pertunjukan dan dikemas lebih megah dan berstandar Internasional."
Tema Hikayat Nusantara akan mengangkat kisah-kisah rakyat yang sudah menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia dan bernilai luhur, yang akan dipadukan dengan musik tradisional dan modern, orkestra, serta tarian tradisional dan kontemporer.
Semua elemen tersebut akan hadir dalam pertunjukan spektakuler yang dirancang untuk menyatukan seni dan budaya Indonesia dalam satu panggung besar, dengan memanfaatkan teknologi dan desain yang canggih untuk memberikan pengalaman sinematik kepada penonton.
Sutradara Pagelaran Sabang Merauke Rusmedie Agus menjelaskan, "Tahun ini cerita dimulai dengan Semar yang menyampaikan peringatan tentang ancaman besar dan laten terhadap budaya kita, yang kemudian memicu perjalanan para tokoh untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia. Pertunjukan ini bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga sebagai gerakan budaya yang mengajak generasi muda untuk lebih peduli dan mencintai warisan budaya mereka."
Giok Hartono, pemerhati seni dan Executive Producer Pagelaran Sabang Merauke, juga menambahkan, “Hikayat Nusantara mengangkat kisah-kisah sederhana dari kehidupan sehari-hari yang telah diwariskan turun-temurun. Meskipun cerita-cerita ini terkesan sederhana, di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur yang membentuk karakter dan budaya bangsa. Setiap kisah selalu membawa pesan moral yang kuat, seperti keberanian, kejujuran, dan cinta tanah air; pesan-pesan yang tetap relevan untuk disampaikan kepada generasi muda Indonesia saat ini.”
Komposisi penyanyi tahun ini juga tampil lebih beragam, dengan kehadiran tiga nama baru, yaitu PADI Reborn, Sruti Respati, dan Roland Rogers, yang akan bergabung bersama penyanyi lain yang telah tampil di pagelaran sebelumnya, seperti Yura Yunita, Mirabeth Sonia, Nino Prabowo, Alsant Nababan, Taufan Purbo, Christine Tambunan, Yuyun Arfah, Gabriel Harvianto, dan Swain Mahisa. Sementara para pelakon lainnya yang akan memainkan Semar, Petruk dan Gareng adalah Butet Kartaredjasa, Indra Bekti dan Risang Janur Wendo akan menambah suasana pagelaran ini menjadi lebih hidup dengan humor-humor segar khas Punakawan.
Tidak lupa, Zahara Christie tetap hadir sebagai lakon Gen Z yang mewakili generasi muda Indonesia yang selalu terinspirasi untuk mengapresiasi budaya luhur bangsanya.
Iskandar Loedin merancang penataan panggung yang kali ini dua kali lebih besar dari tahun sebelumnya, untuk menampung jumlah seniman musik dan tari yang jauh lebih banyak.
Tahun ini, 351 penari akan bergabung dalam pertunjukan, meningkat signifikan dari 225 penari tahun lalu. Mereka akan membawakan sekitar 70 koreografi yang dirancang khusus untuk menceritakan kisah-kisah rakyat Indonesia dalam nuansa teatrikal yang megah.
Sandhidea Cahyo, Koreografer Pagelaran Sabang Merauke, menambahkan, “Kami mengangkat motif-motif khas dari berbagai daerah seperti Rapai Geleng dari Aceh, Tupping dari Lampung, Topeng Limbuk’an dari Jawa, hingga Kesenian Gandrung dari Banyuwangi juga akan di hadirkan dalam sajian koreografinya. Tak hanya itu, elemen koreografi juga mencakup gerakan imajinatif dari karakter hewan seperti pasukan kera, yuyu kangkang (kepiting), Tumang (anjing hutan), semut, hingga burung. Ini menjadi pendekatan baru untuk memperkaya narasi dan menghadirkan kedalaman artistik yang unik.”
Secara keseluruhan, pertunjukan tahun ini akan menyajikan 100% tampilan visual yang sepenuhnya baru—mulai dari cerita, koreografi, tata panggung, hingga elemen visual lainnya. Semua dirancang secara orisinal untuk menciptakan pengalaman pertunjukan budaya yang megah.
Keunikan lain dari pertunjukan ini adalah kolaborasi dengan Kong Ha Hong, Barongsai Juara Dunia, serta penampilan marching band Korps Musik Bhumi Pura Dharma Sakti dan atraksi aerial sling yang akan memberikan warna baru dan penuh kejutan dalam acara ini.
Untuk menghadirkan pertunjukan pagelaran yang benar-benar hidup dan memukau, tidak ketinggalan, kostum karakter hasil karya Jember Fashion Carnaval dan Pesona Gondanglegi akan turut serta dalam pertunjukan ini.
Kolaborasi desain busana dipimpin oleh Priyo Oktaviano, bersama deretan perancang ternama Indonesia seperti Denny Wirawan, Didi Budiardjo, Chossy Lattu, Ivan Gunawan, Eri Dani, Danny Satriadi, Sebastian Gunawan, Wilsen Willim, Iwan Tirta, Mel Ahyar, Opi Bachtiar, Temma Prasetio, Era Soekamto, dan Griya Ageman akan memperkaya visualisasi pertunjukan dengan sentuhan etnik yang otentik.
Sanggar Anggoro Kancil sebagai koordinator dari sanggar kostum tari seluruh Indonesia untuk menghadirkan kostum yang lengkap dengan berbagai aksesori otentik sesuai dengan daerah di Indonesia.
Dari sisi musikalitas, pertunjukan tahun ini digarap dengan pendekatan sinematik yang kuat. Keseluruhan harmonisasi musik, baik orkestra, elemen tradisional, dan musik elektronik secara harmonis digabungkan oleh Elwin Hendrijanto, komposer Indonesia yang juga dikenal lewat karyanya di perfilman Hollywood, dan dipimpin oleh Maestro Avip Priatna, bersama Jakarta Concert Orchestra, Batavia Madrigal Singers, dan The Resonanz Children’s Choir. Sementara sentuhan musik tradisional Indonesia dihadirkan oleh Dunung Basuki.
Kombinasi ini bukan hanya menghadirkan latar musik, tetapi juga membentuk benang merah yang mengikat alur cerita “Hikayat Nusantara” secara utuh, menciptakan pengalaman penceritaan yang imersif, seperti sebuah film. Musik tidak hanya menjadi pelengkap visual, tetapi juga menjadi medium yang menghadirkan emosi, makna, dan filosofi budaya yang mendalam kepada setiap penonton.
Piyu, gitaris PADI Reborn, sebagai salah satu musisi baru yang ikut di pagelaran tahun ini mengungkapkan, “Pagelaran Sabang Merauke adalah kesempatan langka bagi kami untuk berkolaborasi dalam merayakan kekayaan budaya Indonesia dengan cara yang sangat modern dan kreatif. Ini bukan hanya pertunjukan, tapi juga ruang untuk menyampaikan pesan penting kepada generasi muda bahwa budaya kita patut dirayakan.”
Penjualan tiket Pagelaran Sabang Merauke – The Indonesian Broadway 2025 akan dibuka dalam dua tahap melalui platform tiket.com. Untuk periode general pre-sale akan berlangsung mulai 23 Mei hingga 6 Juni 2025. Dan penjualan harga normal akan dimulai pada 7 Juni 2025. Dengan harga tiket yang terjangkau, mulai Rp 245.000, setiap orang berkesempatan untuk merasakan keindahan dan kekuatan budaya Indonesia dalam bentuk yang megah, spektakuler dan juga edukatif. (Z-1)