
OPERASI AB Moskona 2025 dan Operasi SAR, misi pencarian Iptu Tomi Samuel Marbun di Teluk Bintuni, Papua Barat telah dihentikan. Dengan begitu, masyarakat diminta kembali beraktivitas seperti biasa dan tetap menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
"Kondisi yang aman dan kondusif memungkinkan masyarakat menjalankan aktivitas seperti biasa. Mari kita terus bergandengan tangan menjaga stabilitas dan kedamaian,” kata Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy dalam keterangan tertulis, Jumat (2/5).
Iptu Tomi hilang saat menyeberangi Kali Rawara, Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona Barat, pada 18 Desember 2024, dalam operasi penangkapan kelompok kriminal bersenjata (KKB). Polri mencari Tomi sejak dilaporkan hilang.
Kemudian, menggelar Operasi Moskona dengan mengerjakan 510 personel gabungan sejak 20 April 2025. Ratusan personel itu terdiri atas Polri, TNI, Basarnas, dan instansi terkait lainnya. Pasukan itu dilengkapi alat seperti spit, long boat, helikopter, drone, dan perlengkapan SAR.
Kinerja Aparat
Meski telah mengerahkan kekuatan maksimal, Iptu Tomi tak ditemukan. Bupati tetap meminta masyarakat menghargai kinerja aparat gabungan dan mendukung misi kemanusiaan itu.
"Saya menghargai semua komentar dan perhatian dari berbagai pihak, dan dengan ini menyatakan dukungan penuh terhadap misi kemanusiaan dalam perjalanan saudara kita, Iptu Tommy Marbun," kata Yohanis.
Di samping itu, Ketua Lembaga Adat Perempuan Papua Kabupaten Teluk Bintuni, Dolfina Swabe, memandang Operasi Moskona sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian kemanusiaan yang tinggi, meski Iptu Tomi tidak ditemukan. Menurutnya, ratusan personel telah berjibaku melakukan pencarian.
“Atas nama masyarakat adat perempuan Papua, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh tim yang telah bekerja keras dalam menjalankan tugas ini. Semoga semua yang terlibat diberikan kekuatan dan perlindungan oleh Tuhan,” ungkapnya.
Tetap Waspada
Kemudian, Dolfina memastikan situasi kamtibmas di wilayah Kabupaten Teluk Bintuni saat ini dalam keadaan aman dan terkendali. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga ketenangan dan terus beraktivitas seperti biasa.
“Mari kita rawat kebersamaan dan ketenangan yang sudah terjaga selama ini. Semua pihak telah menunjukkan komitmen luar biasa, dan kini saatnya kita melanjutkan kehidupan sehari-hari dengan penuh semangat,” pungkasnya.
Iptu Tomi dilaporkan hanyut saat menyeberangi Kali Rawara, Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona Barat, pada 18 Desember 2024. Komisi III DPR menyoroti kasus ini.
Dalam rapat di DPR RI, Senin (17/4) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diminta membentuk tim pencari fakta di bawah pengawasan Komisi III. Maka itu, Polri menggelar Operasi Moskona Alpha Bravo (AB) 2025 untuk melaksanakan misi kemanusiaan di Papua Barat, mencari Iptu Tomi Samuel Marbun. (Yon/P-3)