
PRESIDEN RI Prabowo Subianto membentuk tiga satuan tugas (satgas) baru guna menindaklanjuti hasil negosiasi tarif ekspor yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Satgas dibentuk setelah presiden menerima laporan hasil negosiasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto soal perkembangan tarif impor Trump.
Airlangga menjelaskan delegasi Indonesia telah bertemu dengan berbagai pejabat tinggi Amerika, seperti United States Trade Representative (USTR), Secretary of Commerce, dan Secretary of Treasury. Kemudian, pertemuan juga dilakukan dengan Direktur National Economic Council serta sejumlah perwakilan dari negara lain.
"Secara virtual saya juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Australia Don Farrell dan Menteri Perdagangan dan Industri Korea Selatan Mr. Degen An. Kami juga berdialog dengan perusahaan-perusahaan besar Amerika seperti Semiconductor Industry Association, Amazon, Boeing, Microsoft, Google, dan lainnya," ungkap Airlangga di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (28/4/2025).
Airlangga membeberkan presiden ingin pendekatan win-win solution dalam negosiasi. Prabowo meminta Indonesia tidak boleh membedakan perlakuan antara satu negara dengan negara lainnya.
Oleh karena itu, ia menyebut presiden menyetujui pembentukan tiga satgas khusus, yakni Satgas Perundingan Perdagangan, Investasi, dan Keamanan Ekonomi, Satgas Perluasan Kesempatan Kerja dan Mitigasi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Satgas Deregulasi Kebijakan.
Ketiga satgas ini dibentuk untuk mempercepat harmonisasi regulasi dalam mendukung investasi dan perdagangan internasional. Ketiga satgas itu, kata dia, akan berkolaborasi dengan peningkatan iklim investasi dan percepatan proses perizinan berusaha.
"Satgas-satgas ini akan mempercepat langkah kita dalam mengamankan peluang dari negosiasi, baik dengan Amerika Serikat maupun negara mitra lainnya," pungkas Airlangga. (H-4)