
KEPALA Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi, memastikan kebijakan terbaru Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto tidak terkait dengan adanya isu-isu lain yang saat ini berkembang, termasuk terkait dengan sikap Wakil Presiden Ke-6 RI Try Sutrisno, yang merupakan ayah dari Letjen Kunto Arief Wibowo.
"Tidak ada kaitan dengan hal lain," kata Kristomei seraya menegaskan kebijakan mutasi dan rotasi karena alasan internal TNI, bukan eksternal TNI.
Ia pun membenarkan Letjen Kunto Arief dan enam perwira tinggi lainnya batal dimutasi sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Nomor Kep/554.a/IV/2025.
Artinya, Letjen Kunto dan enam perwira tinggi lainnya yang semula terkena mutasi/rotasi sebagaimana ditetapkan dalam SK Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 kembali mengisi jabatan mereka semula.
"Ada beberapa yang memang belum bisa bergeser saat ini sehingga diputuskanlah sekarang untuk meralat atau menangguhkan rangkaian itu, dan dikeluarkan Kep/554.a/IV/2025 tanggal 30 April dengan rangkaian yang lainnya," ujar Kristomei saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (2/5) malam.
Kristomei menjelaskan kebijakan mutasi, rotasi, dan pemberian promosi Panglima TNI berpedoman salah satunya kepada hasil sidang majelis Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tertinggi (Wanjakti). Majelis umumnya bersidang untuk kebutuhan mutasi dan rotasi hingga 3 bulan ke depan.
"Jadi, ada rangkaian-rangkaian yang sudah disiapkan, yang memang harus ada yang pensiun, maupun ada yang bergeser, karena memang ada tugas-tugas yang pasti harus diselesaikan oleh mereka, dihadapkan dengan perkembangan situasi saat ini," kata Kristomei.
Dalam SK terbaru itu, Panglima TNI kembali menugaskan Letjen Kunto sebagai Pangkogabwilhan I, kemudian Laksda Hersan sebagai Pangkoarmada III, Laksda H Krisno Utomo sebagai Pangkolinlamil, Laksda Rudhi Aviantara menjabat Kepala Staf Kogabwilhan II, Laksma Phundi Rusbandi sebagai Wakil Askomlek KSAL, Laksma Benny Febri sebagai Kadiskomlekal, dan Laksma TNI Maulana sebagai Staf Khusus KSAL. (Ant/P-2)