Model Kewirausahaan Petani di Cianjur Dilirik Delegasi Internasional

2 weeks ago 10
Model Kewirausahaan Petani di Cianjur Dilirik Delegasi Internasional Ilustrasi: petani bercocok tanam di lahan pertanian kawasan Ciloto, Cianjur, Jawa Barat(ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya.)

SEBANYAK 12 peserta forum kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular (South-South and Triangular Cooperation/SSTC) dari lima negara India, Gambia, Papua Nugini, Kenya, dan Rwanda melakukan kunjungan lapangan ke Balai Dukungan dan Sumberdaya Pelatihan (BDSP) di Cianjur, Jawa Barat. 

Project Manager Program YESS NPMU, Miko Harjanti menjelaskan kunjungan tersebut bertujuan untuk menunjukkan peran BDSP sebagai pusat pelatihan dan pendampingan bagi pemuda desa agar dapat mandiri secara ekonomi melalui sektor pertanian

“Peserta diajak ke BDSP untuk mempelajari bagaimana lembaga ini melatih dan membina pemuda pedesaan agar mampu berwirausaha sendiri,” kata Miko, melalui keterangannya, Minggu (27/4).

Miko menjelaskan dukungan terhadap petani muda di desa merupakan bagian penting dari strategi regenerasi petani dan penguatan ekonomi pedesaan. Ia berharap model kewirausahaan BDSP dapat menjadi inspirasi yang bisa diterapkan di negara lain.

Salah satu delegasi dari Kenya, Ashford Macharia Maguta mengaku sangat terinspirasi dengan model pemberdayaan pemuda yang dijalankan melalui Program YESS. Ia mengaku kagum melihat generasi muda di Indonesia terlibat aktif dalam berbagai usaha pertanian, seperti cabai, kopi, bawang merah, dan daun bawang. 

“Keberagaman sektor ini menunjukkan bahwa anak muda diberi ruang untuk mengeksplorasi potensi sesuai minat dan kondisi lokal,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengaku bangga atas kepercayaan SSTC yang telah memilih Program YESS sebagai lokasi kunjungan dan pembelajaran. Program ini telah berjalan selama lima tahun dan dinilai berhasil menjadi model pemberdayaan pemuda di sektor pertanian. 

“Kami dari Kementerian Pertanian, khususnya BPPSDMP dan program YESS, merasa bangga dan bersyukur karena program ini dipercaya menjadi tempat belajar dan bertukar pengalaman antarnegara,” ujar Idha. 

Ia berharap para delegasi dapat membawa pulang praktik-praktik baik yang telah dijalankan, mulai dari akses ke pasar, pembiayaan, hingga pendekatan pemberdayaan pemuda. (M-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |