
PULUHAN orang yang diduga sering melakukan pungutan liar (pungli) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, diamankan. Tim Sapu Bersih (Saber) Pungli Pemkab Indramayu Iangsung diterjunkan saat beredar video seorang pedagang di Pasar Sandang Jatibarang, menangis karena banyaknya pungutan yang dibayar.
Pedagang itu menangis sembari memperlihatkan karcis sebesar Rp2 ribu yang jumlahnya sebanyak sembilan lembar dan lima pungutan lainnya tanpa karcis.
“Kami langsung menerjunkan Tim Saber Pungli untuk menindaklanjuti video tersebut,” kata Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, Kamis (15/5).
Tim Saber Pungli diturunkan dan berhasil mengamankan puluhan orang yang diduga preman karena diduga telah mengganggu aktivitas perekonomian di Pasar Sandang Jatibarang.
Puluhan orang yang diduga preman itu kemudian dikumpulkan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jatibarang, kemudian dibawa ke Kantor UPP Saber Pungli di Inspektorat Indramayu untuk didata dan dimintai keterangannya. “Ini dilakukan untuk mengetahui siapa saja yang melakukan pungutan resmi dan pungutan liar,” tutur Syaefudin.
Pada kesempatan yang sama, Syaefudin mengungkapkan bahwa mereka akan melakukan penindakan dan pembinaan terhadap puluhan orang tersebut. “Pemkab Indramayu akan melakukan penindakan dan pembinaan terhadap puluhan orang itu,” tutur Syaefudin.
Dengan upaya yang telah dilakukan, Syaefudin ingin aktivitas usaha dan perekonomian masyarakat yang ada di Jatibarang tidak lagi terganggu oleh banyaknya pungli. “Wilayah Jatibarang selama ini menjadi magnet perekonomian daerah. Untuk itu, segala bentuk pungli dan premanisme harus segera diatasi,” tutur Syaefudin.
Dia mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus memantau pergerakan aksi premanisme di Kabupaten Indramayu. Tim gabungan yang terdiri dari Saber Pungli di Inspektorat maupun tim sapu premanisme yang merupakan gabungan personel Polri, TNI maupun kejaksaan akan menindak tegas aksi premanisme di wilayah tersebut.
Pada kesempatan itu Syaefudin juga meminta pemerintah desa memiliki regulasi terkait hal ini sebagai pedoman pengatur di tingkat desa.
Sementara itu, Kuwu (Kepala Desa) Jatibarang, Agus Darmawan, menjelaskan pihaknya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang peduli dengan situasi dan kondisi Jatibarang, khususnya sektor usaha yang dapat mendukung perekonomian warga.
"Terima kasih Pak Wabup yang sudah benyak memberikan arahan dan masukan kepada kami, termasuk usulan memberikan regulasi di tingkat desa," tutur Agus. (UL/P-2)