Misteri 45 Tahun Terpecahkan: Sinyal X-ray di Nebula Helix Mungkin Jeritan Kematian Sebuah Planet

1 week ago 13
 Sinyal X-ray di Nebula Helix Mungkin Jeritan Kematian Sebuah Planet Para astronom memecahkan misteri sinyal X-ray yang pertama kali terdeteksi tahun 1980 di Nebula Helix.(NASA)

PARA astronom memecahkan misteri sinyal X-ray misterius yang berlangsung selama 45 tahun, menggunakan Observatorium Chandra milik NASA dan wahana antariksa XMM-Newton milik Eropa.

Sinyal tersebut berasal dari inti Nebula Helix dan pertama kali terdeteksi teleskop X-ray tahun 1980. Nebula ini merupakan sisa dari sebuah bintang yang mirip Matahari yang kehilangan sebagian besar massanya di akhir kehidupannya, menyisakan inti yang membara dalam bentuk katai putih yang diselimuti material bintang yang telah mati.

Keberadaan sinyal ini membingungkan para ilmuwan, karena katai putih seperti WD 2226-210, yang berada di pusat Nebula Helix, umumnya tidak menghasilkan sinyal X-ray yang kuat.

"Kami menduga sinyal X-ray ini berasal dari puing-puing planet yang tertarik ke permukaan katai putih—jeritan terakhir dari planet yang hancur di Nebula Helix," kata Sandino Estrada-Dorado dari Universitas Otonom Nasional Meksiko. "Kami mungkin akhirnya menemukan jawaban atas misteri yang telah berlangsung lebih dari 40 tahun."

Bukti Kejahatan Kosmik: Planet yang Ditelan oleh Katai Putih

Sebelum penelitian ini, para astronom telah menduga bahwa sebuah planet seukuran Neptunus mengorbit katai putih WD 2226-210 dalam waktu yang sangat singkat—hanya tiga hari Bumi.

Penelitian terbaru ini mengungkap bahwa planet tersebut mungkin pernah memiliki "saudara" sebesar Jupiter yang mengorbit lebih dekat lagi ke katai putih. Planet yang malang ini awalnya mungkin berada jauh dari WD 2226-210, tetapi perlahan-lahan bermigrasi ke dalam akibat interaksi gravitasi dengan planet lain dalam sistem ini.

Begitu planet tersebut berada cukup dekat, gravitasi kuat dari katai putih akan merobeknya hingga hancur.

"Sinyal misterius yang kita lihat kemungkinan disebabkan oleh puing-puing planet yang hancur jatuh ke permukaan katai putih, kemudian dipanaskan hingga bersinar dalam sinar-X," jelas Martin Guerrero dari Institut Astrofisika Andalusia, Spanyol.

Jika hipotesis ini dikonfirmasi, maka ini akan menjadi pertama kalinya ilmuwan menemukan sebuah planet yang benar-benar dihancurkan oleh bintang induknya di dalam nebula planet.

Bukti dari Teleskop X-ray

Dengan menggunakan data dari satelit ROSAT, Chandra, dan XMM-Newton, para astronom menemukan bahwa sinyal X-ray dari Nebula Helix tetap stabil antara tahun 1992, 1999, dan 2002.

Namun, mereka juga mendeteksi perubahan kecil tetapi teratur dalam sinyal setiap tiga jam sekali. Ini menjadi bukti utama bahwa ada sisa-sisa planet yang sangat dekat dengan WD 2226-210.

Tim peneliti kemudian menyingkirkan kemungkinan bahwa sinyal tersebut berasal dari bintang kecil pendamping yang juga dihancurkan oleh katai putih. Jika objek itu adalah sebuah bintang kecil, ia akan memiliki massa yang cukup besar untuk bertahan dari kehancuran total akibat gravitasi katai putih.

Sinyal X-ray dari WD 2226-210 ternyata mirip dengan dua katai putih lain yang tidak berada dalam nebula planet. Salah satunya diketahui sedang "mengupas" material dari planet pendampingnya secara perlahan, sementara yang lain terlihat sedang mengonsumsi sisa-sisa planet yang telah hancur total.

Penemuan ini menunjukkan katai putih yang "memakan" planet mungkin merupakan kelas baru dari bintang yang berubah secara dinamis atau bintang variabel.

"Menemukan lebih banyak sistem seperti ini sangat penting karena dapat mengajarkan kita tentang bagaimana planet bertahan atau hancur ketika bintang induknya seperti Matahari memasuki fase akhir kehidupannya," ujar Jesús Toala, anggota tim dari Universitas Meksiko.

Penelitian ini membuka wawasan baru tentang bagaimana nasib planet-planet di sekitar bintang yang telah tua, serta bagaimana bintang katai putih dapat menjadi penghancur sistem tata suryanya sendiri. (Space/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |