Pertemuan Prabowo-Megawati Lampaui Hubungan Urusan Pragmatis Politik

1 day ago 6
Pertemuan Prabowo-Megawati Lampaui Hubungan Urusan Pragmatis Politik Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto saat Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila(Tangkapan layar Biro Pers Sekretariat Presiden)

KETUA DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menerangkan pertemuan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto pada puncak peringatan hari Pancasila jadi wujud kenegarawanan kedua tokoh bangsa. 

“Kita semua tahu Ibu Mega dan Pak Prabowo bersahabat sejak lama. Hubungan beliau berdua terajut dengan baik sejak lama, baik dalam konteks politik, apalagi dalam urusan strategis, menyangkut ideologi negara Pancasila,” ungkap Said, Senin (2/6). 

Dalam pidatonya, kata Said, Presiden Prabowo menyebut nama Megawati paling awal dalam sambutannya, sebelum menyebut tokoh tokoh lainnya. Menurutnya, hal ini memperlihatkan Prabowo memberi tempat terhormat kepada Megawati baik selaku Presiden kelima, maupun sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP. Said menilai pertemuan Prabowo-Megawati kali ini melampaui hubungan urusan pragmatis politik. 

Presiden Prabowo juga menegaskan, kata Said, juga menenkankan pentingnya untuk bersatu, agar Indonesia menjadi bangsa yang kuat, menghadapi  tantangan kebangsaan dan kenegaraan yang tidak mudah.

"Dan saya kira Ibu Mega menyambut baik gagasan dan pikiran pikiran Presiden Prabowo dalam peringatan Hari lahir Pancasila ini," ucap Said.

Ia mengatakan Megawati dan Presiden Prabowo  melanjutkan tradisi dari para pemimpin bangsa sebelumnya. Dahulu, kata dia, banyak tokoh tokoh politik bangsa yang berbeda haluan politik, berbeda kebijakan, namun mereka semua bisa berhubungan baik.

“Dapat menjaga silaturahmi, bahkan saling tunjuk untuk menjadi imam sholat berjamaah bersama. Kita juga teringat bagaimana Buya Hamka menjadi imam sholat jenazah Presiden Soekarno, padahal hubungan mereka berdua cukup keras dalam soal politik,” tambahnya. 

Said mengatakan sebagai tokoh yang sama sama nasionalistis, Mega dan Prabowo punya koneksi secara batiniah, terutama atas panggilan sejarah, dan kebutuhan masa depan Indonesia. 

Said mengemukakan hal-hal seperti ini hanya bisa dimaknai dan dipahami oleh mereka yang memang sudah zuhud dalam berbangsa dan bernegara. Sehingga cara pandangnya, lanjut Said, tidak semata politik lahiriah yang cenderung naik turun, dinamis.

Said juga menyebut kedua tokoh bangsa tersebut sebelumnya bertemu pada 9 April 2025 lalu. “Kita patut junjung tinggi jiwa penghormatan yang diberikan oleh Presiden Prabowo kepada tokoh tokoh bangsa. Sebelumnya beliau juga berkunjung ke kediaman para pemimpin negara,” ujarnya. 

Said menilai pertemuan Prabowo-Mega jadi modal penting bagi pemerintah ke depan untuk membangun stabilitas politik dan melaksanakan pembangunan. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |