MinyaKita di PT Binamas Karya Fausta Kurang Takaran, Polri Sebut Masih Batas Toleransi

12 hours ago 2
MinyaKita di PT Binamas Karya Fausta Kurang Takaran, Polri Sebut Masih Batas Toleransi ilustrasi(Antara Foto)

DIREKTORAT Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri sekaligus Satgas Pangan Polri melanjutkan inspeksi mendadak (sidak) ke distributor satu MinyaKita di PT Binamas Karya Fausta, Cakung, Jakarta Utara. Kegiatan ini dilakukan setelah menyidak distributor dua di PT Jujur Sentosa, Tangerang, Banten.


Dalam sidak ini Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf, Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Moga Simatupang, dan para penyidik. Mula-mula, mereka melihat proses pengemasan MinyaKita ke dalam pouch baik ukuran 1 liter maupun 2 liter.


Minyak tersebut dikemas oleh mesin yang telah diatur ukurannya ke dalam kemasan pouch. Kemudian, mesin menutup kemasan pouch yang telah terisi minyak. Setelah itu, bergeser sampai ke tahap akhir memasukkan ke dalam kardus oleh para karyawan.


Helfi membuka kemasan pouch ukuran 1 dan 2 liter untuk membuktikan sesuai atau tidak dengan takaran seperti yang tercantum pada label. Setelah diukur menggunakan gelas ukur pyrex, diketahui MinyaKita ukuran 1 dan 2 liter itu kurang dari takaran.


Seharusnya, MinyaKita kemasan 1 liter terdapat 1.000 mililiter, namun hanya 985 mililiter. Sementara itu, MinyaKita 2.000 mililiter berkurang 0,001 mililiter. Namun, Helfi mengatakan kekurangan ini masih dalam batas wajar.


"Kemasan pouch ukuran 1 liter, 2 liter di PT Bina Karya Fausta alhamdulillah aman, tidak ada yang di bawah batas toleransi," kata Helfi di lokasi, Rabu, 12 Maret 2025.


Helfi menjelaskan batas toleransinya 0,97 dari 1 liter yang tertera di label kemasan. Di sisi lain, Helfi memastikan penjualan bahan baku MinyaKita dari produsen juga telah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp13.500 per liter.


Lebih lanjut, Helfi mengatakan PT Binamas Karya Fausta mendapatkan bahan baku dari PT Smart sebayak 150 ton per hari. Kemudian, memproduksi kurang lebih 15 ribu karton per hari.


"Kemudian, didistribusi langsung ke pengecer, kurang lebih ada 20 sampai 30 di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat," ujar Helfi.


Helfi berharap produsi dan distribusi MinyaKita tepat. Ia mewanti-wanti jangan sampai ada kekosongan karena keterlambatan distribusi. Sebab, sangat dibutuhkan masyarakat.


Sementara itu, Owner PT Binamas Karya Fausta, Edwin mengatakan kekurangan 15 mililiter dari MinyaKita kemasan 1 liter terjadi karena mesin yang terkadang kesalahan teknis. Namun, dia memastikan mesin itu sudah diatur ulang agar tidak terjadi lagi kekurangan takaran.


"Kadang-kadang ada yang lebih, kadang-kadang ada yang kurang seperti itu," ujarnya. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |