10 hours ago
8
Galesong Hospital ditutup sementara mulai 1 Mei sebagai langkah efisiensi.(MI/Lina Herlina)
PEMERINTAH Kabupaten Takalar menutup sementara operasional Galesong Hospital, di Jalan Poros Galesong Utara, Desa Biring Kassi, Kecamatan Galesong mulai 1 Mei 2025 mendatang, sebagai salah satu langkah efisiensi anggaran.
Bupati Takalar Muhammad Firdaus mengatakan, penutupan sementara rumah sakit yang dibangun pada 2021 dengan anggaran Rp177 miliar itu, lantaran biaya operasional dari rumah sakit tersebut, tidak sebanding dengan pemasukannya.
"Berdasarkan data yang ada, pasien yang datang berobat cuma satu orang dalam kurun waktu sebulan. Sementara jumlah perawat sebanyak 221 orang dan dokter 29 orang," ungkap Firdaus.
Tentunya hal itu tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan setiap bulannya sebesar Rp500 juta, dari pendapatan yang cuma kurang lebih Rp10 juta per bulan.
Pemerintah Kabupaten Takalar menegaskan, akan membenahi dan menata manajemen rumah sakit sebelum nantinya dioperasikan kembali. "Untuk perawat, dokter dan tenaga kerja akan dirumahkan sementara, dan pembayaran gaji akan diselesaikan sampai Mei 2025. Jika semua sudah kita benahi dan sudah mendapat rekomendasi maka perawat tersebut akan dipanggil kembali," tegasnya.
"Saya minta ada report kepada pihak management rumah sakit untuk membuat action plan yang akan dievaluasi setiap bulan," sambung Firdaus.
Nantinya setelah ada rekomendasi resmi dan kerja sama dengan BPJS Kesehatan, serta sudah bisa melayani, pelayanan di rumah sakit ini akan dibuka kembali, dengan memanggil semua tenaga yang dirumahkan tersebut.
Pembangunan Galesing Hospital dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya (Syamsari Kitta -Achmat Daeng Se're) dengan rencana awal membangun rumah sakit internasional. Pembangunan rumah sakit itu menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Dana Alokasi Umum (DAU) Takalar. (E-2)
