
MANTAN Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, angkat bicara soal kasus korupsi yang terjadi pada PT Pertamina, terkait pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menjadi Pertamax. Pemerintah harus tegas dalam menyikapi persoalan tersebut, dengan mengganti orang-orang berkompeten dan bersih.
Hal itu disampaikan Sudirman Said, di Padepokan Kalisoga miliknya, di Desa Slatri, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Minggu (9/3) sore.
Yang jelas dari nama-nama yang muncul dalam kasus Pertamina itu, yakni nama-nama yang terkait dengan pelaku-pelaku atau aktor yang pada 2014-2015 mau dibereskan. Bahkan kalau pertama mendengar tentang mafia migas, perilaku itu sudah ada jauh sebelum 2014, semasa Orba sudah ada.
Sudirman Said menuturkan, ketika dirinya diangkat menjadi Menteri ESDM, sudah menyampaikan kerpada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa soal energi dan mafia bukan merupakan soal teknis, tapi tentang kelurusan para pimpinan negara.
“Semakin para pemimpin menunjukan kelurusan, maka pemberesan seperti ini akan makin mudah dan tidak ada halangan. Artinya diperlukan suatu sikap yang tidak memiliki kepentingan, tidak ada visiting interest. Sehingga seluruh tindakan akan dilakukan selurus-lurusnya. Dan itu sedang ditunggu masyarakat,” ujar Sudirman Said.
Menurut Sudirman Said, jadi terhadap kasus Pertamina, pemerintah harus mengambil tindakan tegas. Yag memang bersalah harus diganti dan siapa pun penggantinya akan menentukan bagaimana persepsi masyarakat selanjutnya. Semakin yang mengganti orang-orang yang punya reputasi baik, punya kemanpuan manarjerial baik, maka kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina akan semakin pulih.
“Saya meyaniki di Pertamina banyak orang yang baik. Di lingkungan BUMN juga banyak orang baik, tinggal diberi kepercayaan untuk memimpin perubahan ini,” pungkas pria kelahiran Brebes itu. (E-2)