
AKTRIS Luna Maya akan dipersunting oleh aktor Maxime Bouttier. Tepatnya pasangan ini akan melangsungkan pernikahan pada Rabu (7/5) di Ubud, Bali. Di tengah kabar bahagia tersebut, nama Luna Maya kembali mencuri perhatian publik setelah diketahui bahwa ia memiliki beberapa anak asuh, sebelum berpacaran dengan Maxime Bouttier. Luna berniat membiayai sekolah tujuh anak asuh tersebut sampai ke jenjang perkuliahan.
Terlepas dari hal tersebut, menurut Islam, program orangtua asuh ialah perbuatan yang mulia. Menjadi orangtua asuh berbeda dengan mengadopsi anak. Orangtua asuh memberikan bantuan materi ataupun non materi kepada seorang anak tanpa menjadikannya sebagai bagian dari keluarganya. Sedangkan adopsi merupakan seseorang mengangkat seorang anak untuk menjadi keluarganya dengan tanggung jawab penuh.
Mengasuh seorang anak dimaknai sebagai dorongan batin seseorang untuk berbuat baik kepada anak yang lemah. Anak lemah yang dimaksud ialah anak karena ditinggal wafat oleh ayah atau ibunya.
Apa makna orangtua asuh menurut Islam? Berikut 4 makna orangtua asuh menurut Islam
Seperti dilansir dari situs zakatsukses.org.
- Berbuat Baik pada Anak Yatim
Dalam surat Al Ma'un ayat 1-3, makna orangtua asuh ialah berbuat baik kepada anak yatim. Bermakna dengan tidak menghardik atau berbuat buruk kepada anak yatim. Sejatinya, anak-anak merupakan makhluk yang lemah, termasuk anak yatim, sehingga anak yatim harus dikasihi dan diberikan perlindungan.
Seperti dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barang siapa yang memberi makan dan minum seorang anak yatim piatu di antara kaum muslimin, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga, kecuali dia melakukan satu dosa yang tidak diampuni.”
- Memberikan Makan dan Nafkah Anak Yatim
Makna selanjutnya ialah memberikan makan kepada anak yatim. Memberi makan dan nafkah anak yatim sangat dianjurkan dalam Islam apabila seseorang mampu dalam kondisi finansinalnya.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mengambil anak yatim dari kalangan Muslimin, dan memberinya makan dan minum, Allah akan memasukannya kedalam surga, kecuali apabila ia berbuat dosa besar yang tidak terampuni.” (HR. Tirmidzi)
- Mendidik dan Membimbing Anak Yatim sampai Dewasa
Orangtua asuh juga bermakna memberikan didikan dan membimbing anak yatim yang belum dewasa atau yang belum baligh. Hal ini bermaksuda bahwa anak-anak yatim yang sudah baligh tidak termasuk anak yang diwajibkan untuk diasuh.
Membimbing anak-anak yatim seperti mengatur keuangan, menyekolahkan sampai anak-anak tersebut bisa bekerja dan memperoleh penghasilan sendiri. Sehingga saat anak-anak yatim tersebut bertumbuh hingga dewasa, mereka bisa mandiri secara finansial.
- Pelindung bagi Anak Yatim
Makna keempat ialah pelindung bagi anak-anak yatim. Nabi Muhammad SAW merupakan nabi yang terlahir dalam keadaan yatim. Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthallib, wafat di Madinah sepulang dari perjalanan dagang di Ghazzah pada usia 18 tahun.
Untuk memberikan perlindungan kepada Nabi Muhammad SAW, Allah SWT mengirimkan orang-orang di sekitar Nabi untuk melindunginya sejak kecil sampai dewasa. Hal tersebut menunjukkan bahwa orang-orang di sekitar anak yatim untuk mengasuh dan melindungi mereka. (H-4)