
KEPUTUSAN pembatalan mutasi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, anak dari Jenderal Purnawirawan Try Sutrisno, dari jabatan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) menimbulkan banyak spekulasi politik. Keputusan itu juga menegaskan tidak ada orang yang lebih kuat dari Presiden Prabowo Subianto
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai bahwa perubahan itu sangat mengejutkan dan tidak lazim terjadi di tubuh TNI. Ia menyebut, biasanya keputusan TNI sudah melalui pertimbangan yang cukup matang dan belum ada keputusan yang dianulir dalam waktu singkat.
"Karena itu, wajar kiranya bila perubahan keputusan itu menimbulkan spekulasi. Kesannya, perubahan keputusan itu diambil tergesa-gesa dan bernuansa politis," kata Jamiluddin saat dihubungi, Minggu (4/5).
Ia mengatakan, nuansa politis itu mengemuka karena pengganti Kunto Arief merupakan orang dekat dari mantan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
"Hal ini memunculkan spekulasi Jokowi masih kuat di tubuh TNI," tambahnya.
Selain itu, pergantian Kunto Arief juga berdekatan dengan munculnya tuntutan purnawirawan jenderal, yang meminta Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming dicopot. Salah satu jenderal yang menyetujui Wapres Gibran dicopot adalah ayahanda dari Kunto Arief, yakni Tri Sutrisno.
Menurutnya, dekatnya waktu peristiwa politik tersebut dengan keluarnya pergantian jabatan Kunto Arief menguatkan spekulasi bahwa keputusan itu sangat politis.
"Begitu juga dekatnya waktu pergantian dengan menganulir jabatan Kunto Arief menambah kuatnya adanya pertimbangan politis," ujarnya.
Lebih lanjut, Jamiluddin juga menduga bahwa dibatalkannya pergantian Kunto Arief karena Presiden Prabowo Subianto tidak merestuinya. Terdapat kemungkinan Prabowo meminta langsung ke Panglima TNI agar jabatan Kunto Arief dikembalikan.
Menurutnya, kemungkinan itu sangat besar karena Presiden sebagai panglima tertinggi yang dapat menganulir keputusan Panglima TNI.
"Kalau hal itu benar, berarti Prabowo tetap kuat di TNI. Tidak ada sosok lain yang cawe-cawe lebih kuat daripada Prabowo. Hal ini tentu melegakan karena Prabowo sudah menunjukkan sebagai presiden sesungguhnya. Sikap dan ketegasan seperti ini memang yang diinginkan rakyat dari Prabowo," pungkasnya. (P-4)