
KANTOR Media Pemerintah di Gaza merilis angka baru mengenai korban perang Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Disebutkan, lebih dari 65% dari 52.243 orang yang dibunuh oleh Israel adalah perempuan, anak-anak, dan orang tua atau lansia. Lebih dari 18.000 adalah anak dan lebih dari 12.400 adalah perempuan.
“Israel telah memusnahkan lebih dari 2.180 keluarga Palestina, yang mana ayah, ibu, dan seluruh anggota keluarga terbunuh, dan telah memusnahkan lebih dari 5.070 keluarga Palestina lainnya, hanya menyisakan satu anggota yang masih hidup di masing-masing keluarga," kata kantor media.
Israel juga telah membunuh lebih dari 1.400 dokter dan pekerja perawatan kesehatan, sekitar 113 anggota pertahanan sipil, serta 212 jurnalis dan pekerja media. Lebih dari 750 petugas keamanan yang mengawal konvoi bantuan juga tewas.
Sementara itu, dokter di Gaza memperingatkan bahwa kurangnya variasi, protein, dan nutrisi lain dalam makanan anak-anak akan menyebabkan kerusakan jangka panjang pada kesehatan mereka.
Dr. Ayman Abu Teir, kepala departemen Terapi Makanan di Rumah Sakit Nasser Khan Younis, mengatakan kepada kantor berita Associated Press sebagaimana dilansir Al-Jazeera bahwa jumlah kasus kekurangan gizi telah meningkat secara signifikan.
“Susu khusus untuk mereka telah habis, katanya. "Anak-anak membutuhkan piramida makanan untuk perkembangan mereka," kata Abu Teir. Ia mencontohkan daging, telur, ikan, dan susu untuk pertumbuhan mereka, buah-buahan dan sayuran untuk membangun sistem kekebalan tubuh mereka. “Semua hal itu tidak ada di Gaza," ujarnya.
PBB mengidentifikasi 3.700 anak yang menderita kekurangan gizi akut pada Maret, naik 80% dari Februari. (Al-Jazeera/B-3)