
PROGRAM Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus menunjukkan hasil yang positif dan berkelanjutan. Lebih dari sekadar menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak, program ini telah menciptakan dampak ekonomi yang signifikan dan membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal.
Pasalnya dari jatah tiga dapur MBG setiap kabupaten dan kota, hanya Kabupaten Kupang diberikan dapur MBG yang lebih banyak atau 24 dapur lantaran wilayahnya yang luas.
"Bayangkan saja, kalau satu dapur itu ada 47 orang (Petugas Penjamah) menciptakan lapangan kerja yang luar biasa. Dengan adanya penciptaan lapangan kerja luar biasa ini, mengurangi angka pengangguran, dan mengurangi angka kemiskinan, karena ada peningkatan ekonomi lewat program ini," kata Bupati Kupang Yoseph Lede dalam Pelatihan Petugas Penjamah Makan di Kupang, Selasa (17/6).
Kegiatan ini diikuti oleh 250 orang dari seluruh kecamatan di Kabupaten Kupang. Menurut Yoseph, masyarakat di desa-desa Kabupaten Kupang bertugas menyediakan bahan pangan lokal dengan menanam sayuran di kebun, termasuk bekerja di dapur serta kolaborasi bersama BumDes dan Koperasi Merah Putih.
"Kabupaten Kupang menjadi yang pertama di NTT yang menjalankan program ini secara mandiri dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah," ujarnya.
Yoseph menekankan pentingnya pelatihan ini untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan yang disajikan kepada ribuan anak di Kabupaten Kupang. "Program ini merupakan program unggulan Presiden, dan sebagai kepala daerah, saya wajib mendukung dan mensukseskannya," ujarnya.
Pelatihan ini difokuskan pada peningkatan keterampilan para petugas dalam mengelola makanan, mulai dari pemilihan bahan baku hingga penyajian. Para peserta dilatih untuk menerapkan standar pengelolaan makanan yang baik, memastikan makanan bergizi, layak konsumsi, dan disajikan tepat waktu. "Kita harus memastikan tidak ada satupun anak yang sakit karena makanan yang tidak layak," tambahnya.
Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah 3 BGN, Eni Indarti menambahkan pelatihan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan yang akan menjangkau kabupaten lain di NTT.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini bakal disertifikasi bagi beberapa petugas terpilih untuk meningkatkan profesionalisme dan kualitas pengelolaan program MBG.
Menurutnya, Program MBG di NTT telah menjangkau 42 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan lebih dari 200.000 anak dan menunjukkan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan anak dan masyarakat. (E-2)