
Chief Economic DBS Group Research, Taimur Baig menyebutkan bahwa pasar Amerika Serikat (AS) merupakan hal yang sangat penting untuk ekonomi negara di dunia. Baig mengatakan bahwa AS merupakan pasar konsumen terbesar di dunia bahkan melebihi dari Tiongkok dan negara-negara Eropa sekalipun.
"Angka konsumsi global AS itu 29%, itu sangat besar. Jika menambahkan area Eropa dan Tiongkok, (keduanya) masih tidak mendapatkan konsumsi yang sama seperti AS. Pada dasarnya (konsumsi global) area Tiongkok dan area Eropa bersama adalah 28%, Jepang 4%, India 3%, Brazil 2%, Rusia 2%, Indonesia hanya 1% konsumsi global. Menurut saya, bagi penjual di seluruh dunia, akses pasar ke AS adalah penting dan memiliki kesulitan mengakses (pasar) AS adalah sangat problematis," ucap Baig di acara DBS Asian Insights Conference 2025 : Growth in a Changing World yang digelar di Jakarta, Rabu (21/5).
Oleh karenanya, ia menilai bahwa hal tersebut menunjukkan bagaimana keseriusan perang dagang dari AS dan tantangannya terhadap negara di seluruh dunia.
Maka dari itu, untuk menghadapi tarif resiprokal yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump, Baig menyebut bahwa Indonesia harus memperbesar ekspor barang-barang elektronik, tekstil dan sepatu ke AS
Indonesia ekspor hampir US$5 juta untuk barang elektrik ke AS, barang tekstil sekitar US$4,5 juta dan ndustri sepatu juga sangat besar. Ketiga sektor ini harus kita perhatikan apakah nanti terkena dari pengaruh tarif resiprokal atau tidak," tandasnya. (E-3)