
HARGA emas dunia diproyeksikan akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan Senin (30/6), menyusul meredanya ketegangan geopolitik global dan arah kebijakan moneter Amerika Serikat yang cenderung hawkish. Pelemahan ini melanjutkan tren negatif setelah pada Sabtu pagi, harga emas ditutup melemah di level US$3,274,39 per troy ounce.
"Untuk perdagangan awal pekan ini, harga emas dunia diperkirakan akan bergerak fluktuatif namun cenderung melemah dalam rentang US$3,232,64 hingga US$3,305,64 per troy ounce," ujar Pengamat Mata Uang dan Komoditas Ibrahim Assuaibi melalui keterangannya, Minggu (29/6).
Menurutnya, salah satu faktor utama yang menekan harga emas, kata dia, yakni stabilisasi konflik di Timur Tengah, terutama setelah gencatan senjata antara Israel dan Iran yang dimediasi oleh Presiden AS Donald Trump dinilai relatif bertahan hingga minggu ini.
Meskipun masih terjadi pengeboman di wilayah Lebanon selatan dan Jalur Gaza, kondisi tersebut belum cukup kuat untuk mendorong harga emas kembali naik. "Redanya risiko geopolitik membuat investor global mulai beralih dari aset safe haven seperti emas ke instrumen berisiko," jelas Ibrahim.
Di sisi lain, sentimen pasar juga dipengaruhi oleh dinamika ekonomi Amerika Serikat. Inflasi AS yang diukur melalui Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (PCE) tercatat naik menjadi 2,3% di Mei, sesuai ekspektasi pasar, memperkuat alasan The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih lama.
Pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang menekankan kehati-hatian terhadap pemangkasan suku bunga terlalu cepat turut mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.
Berdasarkan alat FedWatch dari CME Group, probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed pada Juli hanya tersisa 18%, sementara peluang di September mencapai 70%. "Pernyataan Powell yang cenderung hawkish ini membuat dolar AS menguat, sehingga memberi tekanan tambahan pada harga emas," kata Ibrahim.
Dari sisi politik, pernyataan Trump yang secara terbuka mengkritik Powell dan menyatakan akan mencari pengganti Ketua The Fed memperburuk ketidakpastian, namun belum cukup kuat menjadi katalis positif bagi emas. (H-4)