Kemlu Tetap Jalin Komunikasi dengan Amerika Serikat setelah Ada Kebijakan Tarif Trump

6 hours ago 2
Kemlu Tetap Jalin Komunikasi dengan Amerika Serikat setelah Ada Kebijakan Tarif Trump Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Rolliansyah Soemirat.(Dok. Antara)

KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemlu) Indonesia mengaku terus menjalin komunikasi dengan pihak Amerika Serikat pasca kebijakan tarif Trump. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Rabu (2/4) telah mengumumkan kenaikan tarif impor AS sedikitnya 10 persen ke banyak negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, terhadap barang-barang yang masuk ke negara tersebut.

Menurut unggahan Gedung Putih di Instagram, Indonesia berada di urutan ke delapan di daftar negara-negara yang terkena kenaikan tarif AS, dengan besaran 32 persen.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett, pada Minggu (6/4) menyebutkan lebih dari 50 negara telah menghubungi pemerintahan Trump untuk merundingkan ketentuan perdagangan menyusul kebijakan tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat.

Kemlu pun menyebutkan bahwa pihaknya saat ini masih terus melakukan komunikasi dengan komunikasi dengan pemerintahan AS. Walaupun, mereka tak merinci bagaimana dan apa-apa yang dikomunikasikan itu.

"Komunikasi selalu dilakukan di berbagai tingkatan termasuk lewat diplomatic channel," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Rolliansyah Soemirat saat dihubungi, Senin (7/4).

Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025 mengumumkan kebijakan tarif resiprokal kepada sejumlah negara termasuk Indonesia, yang efektif 3 hari setelah diumumkan.

Kebijakan Trump itu diterapkan secara bertahap, yaitu mulai dari pengenaan tarif umum 10 persen untuk seluruh negara terhitung sejak tanggal 5 April 2025, kemudian tarif khusus untuk sejumlah negara termasuk Indonesia mulai berlaku pada 9 April 2025 pukul 00.01 EDT (11.01 WIB). Dari kebijakan baru itu, Indonesia kena tarif resiprokal 32 persen sementara Uni Eropa kena 20 persen.  (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |