Kali Lamong Meluap, Ratusan Rumah di Gresik Dilanda Banjir

1 day ago 9
Kali Lamong Meluap, Ratusan Rumah di Gresik Dilanda Banjir Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono didampingi Kalaksa BPBD Provinsi Jawa Timur meninjau lokasi banjir.(MI/Faishol Taselan)

RATUSAN rumah di di Desa Bulurejo, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, terendam banjir, akibat luapan Kali Lamong yang melintas di wilayah tersebut. Tim Pemprov Jatim mendatangi lokasi untuk mendistribusikan bantuan ke warga. 

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono didampingi Kalaksa BPBD Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas PU SDA, Kepala Dinas Bina Marga, Kepala Dinas Cipta Karya, dan Kepala DP3AK, meninjau lokasi banjir. 

Banjir terjadi sejak, Senin (9/6), setelah terjadi hujan lebat di wilayah Kabupaten Gresik yang mengakibatkan Kali Lamong mengalami peningkatan debit air. Sehingga pada pukul 05.00 WIB, air meluap ke pemukiman warga.

"Jadi desa ini adalah salah satu dari 12 desa yang memang banjirnya bukan nanir permanen karena ini luapan Kali Lamong. Jadi saat Mojokerto dan Jombang hujan, maka di sini yang paling rendah karena menuju pantai,” katanya di Surabaya, Rabu (11/6). 

Adhy mengatakan banjir ini juga disebabkan oleh perubahan iklim sehingga terjadi pergeseran musim hujan yang seharusnya berhenti di April atau Mei.

Hingga kini, jalan raya di Desa Bulurejo tergenang dengan air setinggi kurang lebih 20 cm - 40 cm. Jalan Penghubung Desa tergenang 20 - 50 cm, dan sekitar 520 rumah warga tergenang dengan ketinggian 10 - 60 cm. Sementara itu, fasilitas umum yang terdampak meliputi Pasar Tradisional Benjeng, Kantor Kecamatan Benjeng, serta Koramil Benjeng.

“Beberapa upaya yang dilakukan salah satunya adalah membuat saluran-saluran anak sungai itu menjadi lebih lancar. Jadi ini sebenarnya sudah agak mendingan. Yang biasanya banjir bisa 4 sampai 5 hari, ini kurang dari sehari bisa surut,” katanya.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan bekerjasama dengan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) untuk pembuatan parapet. Tak hanya itu, akan dibangun juga kolam retensi di beberapa titik untuk bisa mengurangi debit air yang masuk ke kawasan.

“Apa yang akan kita lakukan segera setelah ini mulai surut adalah pembangunan tanggul air sementara semi permanen. Untuk parapet masih dalam perencanaan karena perlu waktu untuk pembebasan lahan, sementara kolam retensi sudah alokasinya sudah diajukan Pemprov,”  ujarnya.

Banjir ini tidak memakan korban jiwa ataupun memaksa warga untuk mengungsi. Meski begitu, warga tetap diminta hati-hati dalam beraktivitas terutama saat menggunakan fasilitas jalan.

Dapur umum yang diinisiasi Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur berada di Balai Desa Kedungrukem dan mendistribusikan 400 nasi bungkus kepada warga terdampak. Sedangkan dapur umum mandiri milik warga setempat berjumlah 7 titik, yakni di Desa Dapet sebanyak 4 titik, Dusun Sugihwaras 1 titik, Dusun Kedungdowo 1 titik, serta Desa Bambe 1 titik. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |