Intuitive Machines Kembali Mendarat di Bulan, Namun Mengalami Tantangan

1 week ago 11
Intuitive Machines Kembali Mendarat di Bulan, Namun Mengalami Tantangan Intuitive Machines kembali berhasil mendaratkan lander Athena di Bulan, tepatnya di Mons Mouton dekat kutub selatan, pada 6 Maret 2025. (Intuitive Machines)

INTUITIVE Machines kembali mencatat sejarah dengan pendaratan di Bulan, meskipun tidak berjalan sesuai rencana. Lander kedua perusahaan asal Houston, yang diberi nama Athena, berhasil mendarat di wilayah Mons Mouton dekat kutub selatan Bulan pada 6 Maret 2025 pukul 12:31 EST (17:31 GMT). Namun, seperti misi sebelumnya, pendaratan ini menghadapi tantangan.

Athena Tidak Mendarat dengan Sempurna

Meskipun Athena berhasil mengirimkan data ke Bumi dan menghasilkan daya, pesawat ini tampaknya tidak berada dalam posisi tegak sepenuhnya seperti yang direncanakan. CEO Intuitive Machines, Steve Altemus, menyatakan dalam konferensi pers pasca-pendaratan lander mungkin berada dalam orientasi yang kurang ideal di permukaan Bulan.

Situasi ini mengingatkan pada pendaratan sebelumnya yang dilakukan Odysseus pada Februari 2024. Saat itu, lander mengalami kecepatan turun yang terlalu tinggi, menyebabkan salah satu kakinya patah dan pesawat miring ke samping, yang mengganggu komunikasi dengan Bumi. Hal serupa tampaknya terjadi pada Athena, meskipun diperlukan lebih banyak data untuk memastikannya.

Misi Pencarian Es di Kutub Selatan Bulan

Athena diluncurkan menggunakan roket SpaceX Falcon 9 pada 26 Februari 2025 dalam misi IM-2 yang didanai NASA melalui program Commercial Lunar Payload Services (CLPS). NASA menginvestasikan US$62,5 juta untuk menempatkan instrumen ilmiahnya pada lander ini guna mengumpulkan data tentang lingkungan Bulan sebelum kedatangan astronot Artemis pada 2027.

Mons Mouton berjarak sekitar 160 km dari kutub selatan Bulan, lokasi yang diperkirakan menyimpan banyak es air di kawah yang selalu dalam bayangan. Data dari IM-2 akan membantu menilai ketersediaan es ini, yang berpotensi digunakan sebagai sumber air minum dan bahan bakar roket melalui pemisahan hidrogen dan oksigen.

Eksperimen dan Kendaraan Penjelajah di Athena

Muatan utama Athena adalah eksperimen PRIME-1 (Polar Resources Ice Mining Experiment), yang terdiri dari bor untuk mengekstrak tanah Bulan hingga kedalaman 0,9 meter dan spektrometer massa untuk mendeteksi tanda-tanda es air serta senyawa lainnya.

Selain itu, Athena membawa sejumlah wahana penjelajah, termasuk hopper bernama Grace, yang dinamai dari ilmuwan komputer Grace Hopper. Hopper ini dirancang untuk melompat ke berbagai lokasi menggunakan pendorongnya, termasuk masuk ke kawah yang selalu gelap, tempat rover beroda sulit menjangkau.

Ada juga rover MAPP (Mobile Autonomous Prospecting Platform) buatan Lunar Outpost, yang dilengkapi kamera optik dan termal beresolusi tinggi, serta robot mini AstroAnt buatan MIT yang menempel di atasnya dengan roda magnetik.

Athena juga membawa sistem komunikasi 4G/LTE dari Nokia dan server data Lonestar sebagai demonstrasi teknologi. Selain itu, ada rover Jepang bernama Yaoki buatan Dymon dengan berat 498 gram, yang berfungsi sebagai demonstrasi teknologi.

Masa Depan Eksplorasi Bulan oleh Swasta

Misi IM-2 akan berlangsung sekitar 10 hari di permukaan Bulan hingga matahari terbenam di wilayah Mons Mouton, yang akan mengakhiri operasi Athena karena kurangnya cahaya matahari untuk mengisi daya.

Eksplorasi Bulan oleh perusahaan swasta semakin meningkat. Baru-baru ini, Firefly Aerospace berhasil mendaratkan lander Blue Ghost di Mare Crisium pada 2 Maret 2025 dalam misi CLPS yang membawa 10 instrumen NASA. Sementara itu, lander Resilience milik ispace Jepang dijadwalkan mendarat pada 5 Juni 2025.

NASA optimis bahwa era eksplorasi Bulan—dan bahkan Mars—akan semakin ramai dalam beberapa tahun ke depan, seiring dengan meningkatnya keterlibatan sektor swasta dalam misi luar angkasa. (Space/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |