
BAYERN Muenchen akan bertandang ke markas Inter Milan untuk leg kedua perempat final Liga Champions di Giuseppe Meazza, Kamis (17/4) dini hari pukul 02.00 WIB.
Harry Kane dkk perlu ketajaman klinis untuk menembus gawang Inter yang sejauh ini paling kokoh di Liga Champions.
Muenchen datang ke Kota Milan dengan harapan meraih kemenangan untuk mencapai semifinal dan menjaga impian mereka bermain di final Liga Champions di kandang sendiri.
Namun, kemenangan Inter 2-1 di Munich menempatkan klub Italia itu di posisi yang menguntungkan untuk mencapai semifinal Liga Champions untuk kedua kalinya dalam tiga tahun terakhir.
Jika raksasa Jerman itu ingin mencapai final di kandang mereka Allianz Arena pada akhir Mei, lini depan mereka harus menemukan kembali naluri pembunuh yang hilang. Pasalnya, dalam dua pertandingan terakhir Muenchen mencetak tiga gol dari 46 tembakan ke gawang.
"Kami hanya harus lebih klinis dan itu bisa memberi kami kepercayaan diri" kata Kane dilansir laman klub.
Untuk mencapai semifinal, Muenchen membutuhkan kemenangan dua gol atau mengalahkan Inter satu gol yang membuka peluang perpanjangan waktu atau adu penalti.
The Bavarians perlu menembus tembok Inter yang sulit dijebol. Pasalnya, sejak babak grup Inter hanya kemasukan tiga kali dari 11 pertandingan Liga Champions musim ini.
Misi berat bakal diemban Muenchen karena gelombang cedera. Penjaga gawang Manuel Neuer, bek tengah Dayot Upamecano, Hiroki Ito, dan bek sayap Alphonso Davies akan absen dalam perjalanan ke Milan. Itu berpotensi melemahkan pertahanan Bayern. Yang paling krusial, kreator lini tengah Jamal Musiala juga masih akan absen.
Ketajaman Kane bakal benar-benar dibutuhkan. Pemain berusia 31 tahun itu sejauh ini mencetak 10 gol dalam 12 pertandingan Liga Champions musim ini.
Sementara itu, Inter melakoni pemanasan dengan haail positif kemenangan 3-1 atas Cagliari di ajang Serie A. Sang pelatih Simone Inzaghi menginginkan skuadnya untuk tak terlena dan berusaha mengulangi penampilan apik di markas Muenchen.
"Kami harus mengulang penampilan leg pertama kami, bermain dengan kecepatan, agresi, dan organisasi. Kami menghadapi pertandingan ini dengan penuh percaya diri, melawan salah satu dari tiga atau empat tim teratas di dunia," kata Inzaghi.