
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 17 Juni 2025, dibuka menguat 56,50 poin atau 0,79% ke posisi 7.174,09. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,88 poin atau 0,87% ke posisi 801,87.
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim mengungkapkan penguatan IHSG hari ini terjadi seiring optimisme akan terkendalinya konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah, antara Iran vs Israel.
“Diperkirakan IHSG rentan melanjutkan koreksi. Jika support 7.100 tidak mampu menahan laju penurunan indeks, diperkirakan IHSG berpotensi menguji level support berikutnya di level 7.050 atau 7.000,” ujar Ratna Lim di Jakarta, Selasa.
Dari mancanegara, optimisme pelaku pasar seiring dengan meredanya penguatan harga minyak dan emas, serta harapan bahwa konflik Iran dan Israel tidak akan meluas. Harga komoditas turun seiring optimisme bahwa konflik tersebut belum berdampak material pada pasar energi global, serta Teluk Persia dan Selat Hormuz tetap terbuka untuk pengiriman komoditas energi.
Harga minyak mentah koreksi ke level 71 dolar Amerika Serikat (AS) per barel setelah sempat menguat hingga 77 dolar AS per barel ketika Israel menargetkan dua fasilitas gas alam di Iran. Harga emas koreksi sekitar 1,2% ke level 3,392 dolar AS troy ons, yang dipicu oleh profit taking setelah mengalami penguatan tajam serta menantikan pertemuan bank sentral AS The Fed pada pekan ini.
Di sisi lain, pelaku pasar juga menantikan pertemuan The Fed pada Selasa dan Rabu pekan ini, yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya pada kisaran 4,25%-4,5%.
Namun demikian, pelaku pasar akan mencermati komentar Ketua The Fed Jerome Powell, apakah akan ada sinyal penurunan suku bunga pada pertemuan berikutnya.
Dari kawasan Asia, Tiongkok merilis data Industrial Production bulan Mei 2025 yang tumbuh 5,8% year on year (yoy) dari sebelumnya 6,1% (yoy) di April 2025. Ini merupakan level terendah sejak November 2024 akibat adanya tarif impor AS yang membebani permintaan dari luar dan output domestik. Pelaku pasar juga akan menantikan hasil dari keputusan moneter Bank of Japan pada Selasa (17/6) yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 0,5%.
Dari dalam negeri, pada pekan ini Bank Indonesia (BI) akan menyelenggarakan pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk menetapkan kebijakan terkait suku bunga acuan, yang diperkirakan akan ditahan di level 5,50%. (Ant/E-3)