Hukum Orangtua Gunakan THR Anak, Boleh atau Tidak?

1 week ago 14
Hukum Orangtua Gunakan THR Anak, Boleh atau Tidak? Ilustrasi.(MI/Susanto)

SAAT Hari Raya Idul Fitri, semua umat Islam bergembira setelah sebulan berpuasa, tidak terkecuali anak-anak. Mereka bergembira menyambut Lebaran karena bakal memperoleh tunjangan hari raya (THR) atau angpau dari keluarga, baik dari orangtua, kakek-nenek, paman-tante, maupun keponakan yang telah bekerja.

Biasanya, THR anak yang masih kecil disimpan oleh orangtuanya. Namun ada satu masalah fikih dalam hal tersebut. Banyak orang bertanya tentang bolehkah orangtua memakai THR anak itu untuk sejumlah kebutuhan?

Hal itu dibahas ulama besar Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam kitabnya yang berjudul Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh. Bagaimana jawaban beliau? Berikut rinciannya.

Menurutnya, sesuatu yang diberikan kepada anak dengan niat itu untuk anak, hal tersebut menjadi harta si anak. Karenanya, orangtua hanya diperbolehkan menjaga harta dan mengembangkannya serta tidak boleh menggunakannya untuk kepentingan pribadi, seperti mendonasikan, membeli perabot rumah, membayar utang, dan lain-lain. Ini berarti tidak boleh digunakan kecuali transaksi-transaksi yang memiliki manfaat yang kembali kepada anak. (Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh Juz 10 Hal 7333).

Tentang kitab

Fiqhul Islami wa Adillatuhu (Fiqh dan Hukum Islam) karya Dr. Wahbah Az-Zuhaili (rahimahullah) cukup terkenal dalam dunia fikih kontemporer. Wahbah Az-Zuhaili ialah seorang ulama Syafii Asyari dari Suriah dan seorang ahli hukum.

Baca juga : Mimpi Basah, Onani, Menelan Ludah saat Puasa, Batal Tidak

Kitab ini menguraikan dan menghimpun khazanah pembahasan fikih Islam dari empat mazhab para Ahli Sunnah Waljamaah dari mazhab Abu Hanifah, Maliki, Syafii, dan Hanbali.

Sejumlah pembahasan dibahas kitab itu. Berikut rinciannya.

  • Jilid 1: Pengantar Ilmu Fikih, Tokoh-Tokoh Mazhab Fikih, Pembahasan Niat, Thaharah, Doa.
  • Jilid 2: Doa Fardhu, Doa Sunnah, Zikir setelah Doa, Qunut dalam Doa, Doa Berjemaah, dan Qashar.
  • Jilid 3: Puasa, I'tikaf, Zakat, Haji, dan Umrah.
  • Jilid 4: Sumpah, Nazar, Hal-hal yang Boleh dan Dilarang, Ibadah Kurban dan Akikah, Teori-Teori Fikih.
  • Jilid 5: Hukum Transaksi Keuangan Islam, Transaksi Jual Beli, Asuransi, Khiyar, Perjanjian Jual Beli, Perjanjian Ijarah.
  • Jilid 6: Jaminan, Pengalihan Utang, Gadai, Paksaan, Kepemilikan.
  • Jilid 7: Sistem Ekonomi Islam, Pasar Keuangan, Hukum Hadd Zina, Qazaf, Pencurian.
  • Jilid 8: Jihad, Pengadilan dan Mekanisme Pengambilan Keputusan (Pengadilan), Pemerintahan dalam Islam.
  • Jilid 9: Pernikahan, Talak, Khulu', Meng-'illa' Istri, Li'an, Zhihar, Masa 'Iddah.
  • Jilid 10: Hak Anak, Wasiat, Wakaf, dan Warisan. (I-2)
Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |