
HANTAVIRUS adalah tipe penyakit menular yang jarang terjadi. Tanda-tanda awalnya serupa dengan flu dan semakin memburuk seiring waktu.
Keadaan ini bisa mengakibatkan masalah jantung dan paru-paru serta berisiko mengancam nyawa. Kondisi ini juga dikenal sebagai sindrom kardiopulmoner hantavirus.
Hantavirus bisa menginfeksi dan menimbulkan penyakit berat pada manusia di seluruh dunia. Hantavirus dapat menular kepada manusia melalui interaksi dengan hewan pengerat seperti tikus, terutama ketika terpapar urin, tinja, dan air liur dari hewan tersebut.
Hantavirus dapat pula tersebar melalui gigitan atau cakaran rodensia, namun kejadian ini jarang sekali terjadi.
Hantavirus menimbulkan dua sindrom. Hantavirus yang ada di Belahan Bumi Barat, termasuk di AS, dapat memicu sindrom paru hantavirus (HPS). Hantavirus yang paling sering menyebabkan HPS di AS disebarkan oleh tikus rusa.
Demam berdarah dengan sindrom ginjal (HFRS) merupakan kelompok penyakit yang secara klinis mirip yang diakibatkan oleh hantavirus yang umumnya ditemukan di Eropa dan Asia.
Namun, virus Seoul, tipe hantavirus yang mengakibatkan HFRS, ditemukan di berbagai belahan dunia, termasuk di Amerika Serikat.
Karena opsi pengobatan yang terbatas, cara terbaik untuk melindungi diri dari virus ini adalah menghindari interaksi dengan hewan pengerat, dan membersihkan tempat tinggal hewan pengerat dengan aman.
Penyebab Hantavirus
1. Dibawa oleh Hewan Pengerat
Hantavirus merupakan penyakit yang menyerang manusia yang umum terjadi di Amerika Utara dan Selatan. Tiap strain memiliki hewan pengerat tertentu sebagai pembawa.
Tikus rusa merupakan pembawa virus yang paling banyak ditemui di Amerika Utara dan Amerika Tengah. Di Amerika Serikat, mayoritas infeksi terjadi di negara bagian yang berada di barat Sungai Mississippi.
2. Penyebaran
Virus bisa bertahan hidup di dalam urine, feses, atau air liur dari hewan pengerat. Kamu bisa terpapar virus melalui cara-cara berikut:
- Menghirup virus. Saat virus menyebar melalui udara akibat kotoran hewan pengerat yang terganggu atau material yang menjadi tempat berkembangnya virus.
- Mengambil makanan yang terpapar air liur tikus, urine, atau feses.
- Menyentuh objek yang terpapar virus, seperti sarang, kemudian menyentuh mulut, mata, atau hidung.
- Terdapat gigitan atau cakaran dari hewan pengerat yang terjangkit.
3. Efek Virus
Saat virus masuk ke paru-paru, mereka menyerang pembuluh darah kecil (kapiler), yang pada akhirnya mengakibatkan kebocoran. Paru-paru dipenuhi cairan (edema paru), menyebabkan gangguan fungsi paru-paru dan jantung yang serius.
4. Penyakit yang berhubungan
Selanjutnya, penyakit lain yang diakibatkan oleh berbagai jenis hantavirus adalah demam berdarah disertai sindrom ginjal. Kondisi tersebut mengakibatkan gangguan ginjal yang serius. Varian virus ini memiliki penyebar hewan lain yang berasal dari Eropa, Asia, dan Afrika.
Sindrom Paru Hantavirus (HPS)
HPS adalah penyakit parah dan berpotensi mematikan yang menyerang paru-paru. Gejala HPS biasanya mulai muncul 1 hingga 8 minggu setelah kontak dengan hewan pengerat yang terinfeksi.
Gejala awal bisa meliputi:
- Kelelahan
- Demam
- Nyeri otot, terutama pada kelompok otot besar seperti paha, pinggul, punggung, dan terkadang bahu
Sekitar setengah dari seluruh pasien HPS juga mengalami:
- Sakit kepala
- Pusing
- Panas dingin
- Masalah perut, seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut
Empat hingga sepuluh hari setelah tahap awal penyakit, gejala akhir HPS mulai tampak. Gejala ini mencakup batuk dan kesulitan bernapas. Pasien dapat merasakan nyeri di dada, karena paru-paru dipenuhi dengan cairan.
HPS bisa menjadi fatal. Tiga puluh delapan persen individu dengan gejala pernapasan dapat kehilangan nyawa akibat penyakit ini.
Demam Berdarah dengan Sindrom Ginjal (HFRS)
HFRS adalah penyakit parah dan terkadang mematikan yang menyerang ginjal. Gejala HFRS biasanya muncul dalam 1 hingga 2 minggu setelah terpapar. Dalam kasus yang jarang terjadi, gejalanya mungkin memerlukan waktu hingga 8 minggu untuk berkembang. Gejala awal muncul tiba-tiba dan meliputi:
- Sakit kepala parah
- Sakit punggung dan perut
- Demam/menggigil
- Mual
- Penglihatan kabur
Orang mungkin mengalami kemerahan pada wajah, radang atau mata merah, atau ruam. Gejala selanjutnya dapat meliputi:
- Tekanan darah rendah
- Kekurangan aliran darah (syok akut)
- Pendarahan internal (kebocoran pembuluh darah)
- Gagal ginjal akut, yang dapat menyebabkan kelebihan cairan yang parah
Seberapa parah penyakit ini berbeda-beda, tergantung pada virus penyebab infeksinya. Infeksi virus Hantaan dan Dobrava umumnya menyebabkan gejala parah, dengan 5-15% kasus berakhir fatal.
Sebaliknya, infeksi virus Seoul, Saaremaa, dan Puumala umumnya lebih ringan, dengan angka kematian akibat penyakit ini kurang dari 1%. Proses pemulihan secara lengkap bisa memakan waktu dari beberapa minggu sampai beberapa bulan.
Diagnosis Hantavirus
Dokter dapat mendiagnosis melalui pemeriksaan darah. Selama pengambilan darah, mereka akan menggunakan jarum kecil untuk mengambil sejumlah darah dari vena di tangan.
Selanjutnya, dokter akan menganalisis darah menggunakan mikroskop untuk membantu menemukan antibodi virus (protein). Sistem imun menghasilkan antibodi untuk membantu melawan infeksi.
Selain itu, pemeriksaan darah juga mampu mengidentifikasi gejala-gejala hantavirus. Ciri-ciri tersebut dapat mencakup sel darah putih yang lebih besar dari biasanya dan jumlah trombosit yang sangat sedikit. Dokter pun bisa memeriksa tingkat oksigen dalam darah.
Pengobatan Hantavirus
Sangat krusial untuk menangani hantavirus secepat mungkin. Jika merasakan gejala mirip flu setelah kontak dengan tikus atau kotoran yang terinfeksi virus, segera konsultasikan kepada dokter.
Perawatan hantavirus umumnya memerlukan perawatan yang intensif. Dokter akan mengawasi kebutuhan pasien dan bisa memberikan perawatan khusus, termasuk:
- Terapi oksigen.
- Penggantian cairan.
- Obat yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan darah.
- Obat antivirus (ribavirin).
- Ventilasi buatan.
- Dialisis.
Dalam situasi yang serius, dokter akan memberikan perawatan kepada pasien hantavirus dengan penggunaan oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO).
Pencegahan Hantavirus
Pencegahan Hantavirus dilakukan dengan menghindari kontak dengan tikus, menjaga kebersihan lingkungan, dan menggunakan respirator atau masker saat berada di area yang berisiko.
Selain itu, penting untuk menyimpan makanan dalam wadah tertutup dan menutup lubang akses di rumah untuk mencegah masuknya tikus.
Menjauhkan rodensia dari rumah dan lokasi kerja dapat membantu mengurangi risiko terpapar hantavirus. Ikuti langkah-langkah berikut untuk menghindari infeksi hantavirus:
- Tutup akses. Tikus bisa masuk lewat celah sekecil 6 milimeter. Tutup celah dengan saringan kawat, wol besi, logam penyekat, atau semen.
- Tutup wadah makanan. Segera cuci piring, bersihkan meja dan lantai, serta simpan makanan (termasuk makanan hewan peliharaan) dalam wadah yang tahan terhadap hewan pengerat. Tutup tong sampah dengan rapat.
- Kurangi area yang dapat menjadi tempat bersarang. Bersihkan sikat, rerumputan, dan sampah dari dasar bangunan.
- Letakkan jebakan. Perangkap pegas wajib dipasang di sepanjang dasar tiang.
- Hati-hatilah saat memakai perangkap umpan beracun, karena racun bisa membahayakan manusia serta hewan peliharaan.
- Alihkan barang-barang yang bersahabat dengan hewan pengerat dari halaman. Termasuk memindahkan tumpukan kayu atau tempat sampah kompos dari rumah.
Proses pembersihan yang aman juga dapat membantu menghindari penyebaran virus. Ikuti langkah-langkah di bawah ini:
- Gunakan masker dan sarung tangan karet atau plastik.
- Semprotkan sarang, kotoran, atau bangkai hewan pengerat menggunakan disinfektan rumah tangga, alkohol, atau pemutih, serta campuran air. Tunggu selama lima menit.
- Pakai handuk kertas untuk membersihkan dan buang handuk tersebut ke tempat sampah.
- Bersihkan area tersebut menggunakan disinfektan.
- Cuci tangan yang tertutup sarung tangan dan buang sarung tangan serta masker.
- Bersihkan tanganmu dengan sabun dan air secara menyeluruh.
Sumber: Halodoc dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC)