
KEPALA urusan perbatasan Gedung Putih, Tom Homan, mengatakan jika Kilmar Armando Abrego Garcia, pria asal Maryland yang dideportasi secara keliru ke El Salvador kembali ke Amerika Serikat, maka ia akan “ditahan dan dideportasi lagi.”
“Sekarang pengadilan bilang kita harus memfasilitasi. Kami akan fasilitasi, tapi, tapi, tapi El Salvador punya wewenang penuh lagi dalam hal ini, ini ancaman teroris,” kata Homan dalam acara Fox News mengenai Kilmar Armando Abrego Garcia.
“Kalau entah bagaimana dia kembali, dia akan ditahan dan dideportasi lagi. Dia adalah anggota geng MS-13 berdasarkan intelijen kita dan intelijen El Salvador. Dia akan ditahan dan dideportasi,” tambah Homan, tanpa memberikan rincian tentang intelijen tersebut.
Secara hukum, Amerika Serikat bisa mengirim Abrego Garcia ke negara lain jika ia kembali ke AS. Abrego Garcia, warga negara El Salvador, masuk secara ilegal ke AS sekitar tahun 2011, tetapi seorang hakim imigrasi tahun 2019 memutuskan untuk menahan proses deportasinya setelah meninjau bukti. Itu berarti dia tidak bisa dideportasi ke El Salvador, namun bisa dideportasi ke negara lain.
Pernyataan Homan muncul setelah Presiden El Salvador, Nayib Bukele, mengatakan meskipun ia memiliki wewenang untuk membebaskan Abrego Garcia, pemerintahannya “tidak terlalu suka membebaskan teroris” yang ditahan di negaranya.
Hal itu juga didukung sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt. “Abrego Garcia adalah seorang teroris asing. Dia anggota geng MS-13. Dia terlibat dalam perdagangan manusia. Dia masuk ke negara kita secara ilegal. Jadi, mendeportasinya kembali ke El Salvador memang akan menjadi hasil akhirnya,” kata Leavitt tanpa memberikan bukti atas tuduhan-tuduhan tersebut.
Pemerintahan Trump menetapkan MS-13 sebagai organisasi teroris asing. Namun, para pengacara Abrego Garcia membantah bahwa klien mereka adalah anggota geng tersebut dan setidaknya satu hakim federal menunjukkan keraguan terhadap klaim itu.
“Tidak akan pernah ada dunia di mana individu seperti ini akan hidup damai di Maryland, karena dia adalah teroris asing. Dan anggota geng MS-13. Tidak hanya kami yang mengonfirmasi hal itu, Presiden (Nayib) Bukele juga mengonfirmasinya kemarin di Kantor Oval,” tambah Leavitt.
Namun, seorang pejabat senior Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) sebelumnya menyatakan dalam dokumen pengadilan, bahwa Abrego Garcia dikirim ke El Salvador akibat “kesalahan administratif.”
Ia sebelumnya diberikan status perlindungan oleh hakim imigrasi pada 2019 yang melarang pemerintah federal mengirimnya ke El Salvador, dan menurut pengacaranya, ia telah melarikan diri dari kekerasan geng lebih dari satu dekade yang lalu. (CNN/Z-2)