Faktor Risiko Kanker Serviks yang Jarang Disadari: Bukan Hanya Karena Hubungan Seksual

7 hours ago 4
 Bukan Hanya Karena Hubungan Seksual Ilustrasi(freepik)

KANKER serviks sering kali dianggap hanya disebabkan perilaku seksual yang berisiko, terutama yang disebabkan infeksi virus Human Papillomavirus (HPV). Namun, berbagai referensi medis menunjukkan faktor-faktor risiko kanker serviks lebih luas daripada sekadar sejarah hubungan seksual. 

Gaya hidup, kekebalan tubuh, dan aspek genetik juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko seseorang terhadap penyakit ini.

Faktor Risiko Lain yang Mempengaruhi

Menurut informasi dari Canadian Cancer Society, Kementerian Kesehatan RI, dan Alodokter, berikut ini adalah faktor risiko tambahan yang penting untuk diperhatikan terkait kanker serviks:

1. Kebiasaan Merokok

Perempuan yang merokok memiliki kemungkinan terkena kanker serviks dua kali lipat dibandingkan yang tidak merokok. Bahan kimia yang terdapat dalam rokok dapat merusak DNA di area leher rahim serta mengurangi kemampuan tubuh dalam menghadapi infeksi HPV.

2. Sistem Imun yang Lemah

Individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, seperti penderita HIV atau mereka yang menggunakan obat imunosupresan (seperti setelah transplantasi organ), lebih rentan terhadap infeksi HPV yang dapat berujung pada kanker serviks.

3. Penggunaan Kontrasepsi Oral dalam Waktu Lama

Penggunaan pil KB lebih dari lima tahun tanpa jeda dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks. Meskipun berguna sebagai alat kontrasepsi, sebaiknya penggunaan jangka panjang ini diperiksa kembali oleh tenaga medis.

4. Kehamilan di Usia Muda dan Melahirkan Banyak Anak

Perempuan yang memiliki anak sebelum berusia 17 tahun atau yang melahirkan lebih dari tiga anak berisiko lebih tinggi, karena leher rahim mengalami perubahan fisiologis yang lebih banyak, yang bisa mempercepat perkembangan sel abnormal.

5. Faktor Genetik

Memiliki riwayat keluarga yang terjangkit kanker serviks juga bisa meningkatkan risiko, meskipun bukan merupakan faktor utama. Beberapa gen dapat berperan dalam menentukan bagaimana sistem kekebalan tubuh merespons infeksi HPV.

6. Kekurangan Gizi

Diet yang rendah vitamin A, C, E, dan folat dapat mengurangi kekuatan sistem imun dan mempercepat kerusakan pada sel-sel serviks. Nutrisi seimbang sangat penting demi menjaga kesehatan sel-sel dalam tubuh.

7. Paparan DES (Diethylstilbestrol)

Perempuan yang ibunya mengonsumsi DES saat hamil (umumnya sebelum tahun 1971) memiliki risiko lebih tinggi terkena tipe kanker serviks tertentu, meski kasusnya sangat jarang.

Langkah Pencegahan yang Dapat Dilakukan

Untuk menurunkan risiko kanker serviks secara menyeluruh, berikut adalah langkah-langkah pencegahan yang dianjurkan oleh berbagai sumber medis terpercaya:

1. Vaksinasi HPV

Vaksin HPV dianjurkan diberikan kepada anak perempuan usia 9–14 tahun sebelum mereka memulai aktivitas seksual. Vaksin ini terbukti efektif dalam mencegah infeksi HPV tipe berisiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker serviks.

2. Skrining Secara Berkala (Pap Smear atau Tes HPV)

Pemeriksaan leher rahim dilakukan secara rutin, setidaknya setiap tiga tahun untuk perempuan berusia 21–65 tahun, sangatlah krusial dalam mendeteksi perubahan sel lebih awal sebelum berkembang menjadi kanker.

3. Berhenti Merokok

Menghentikan kebiasaan merokok berperan membantu menjaga keutuhan DNA sel dan meningkatkan kemampuan sistem imun untuk melawan infeksi.

4. Pola Makan Seimbang

Mengonsumsi buah-buahan dan sayuran kaya antioksidan, vitamin, dan mineral dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan serta mendukung sistem kekebalan.

5. Kebersihan Organ Reproduksi

Menjaga kebersihan area genital dengan baik dapat mencegah infeksi menular serta mendukung kesehatan sistem reproduksi secara keseluruhan.

6. Pemantauan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal

Jika menggunakan pil KB, sebaiknya rutin berkonsultasi dengan dokter guna mengevaluasi manfaat dan risikonya, terutama bila digunakan dalam jangka panjang.

7. Mengelola Kesehatan Imunitas Tubuh

Bagi orang dengan HIV atau kondisi yang melemahkan sistem imun, pemantauan serta perawatan yang rutin sangatlah penting untuk mencegah komplikasi, termasuk kanker serviks.

Pentingnya untuk meningkatkan pemahaman tentang berbagai risiko yang tidak hanya berasal dari hubungan seksual harus disoroti agar perempuan bisa melakukan langkah pencegahan yang sesuai sejak awal. Upaya pencegahan tetap menjadi aspek utama dalam menurunkan kasus kanker serviks di Indonesia. (Canadian Cancer Society/Kementerian Kesehatan RI/Alodokter/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |