Empat Cara Sederhana untuk Turunkan Risiko Demensia

2 weeks ago 14
Empat Cara Sederhana untuk Turunkan Risiko Demensia Ilustrasi.(Freepik)

SEMUA otak kita pasti menyusut seiring bertambahnya usia. Ini menjadi perubahan yang paling cepat dan mendalam pada hampir 7 juta orang Amerika yang saat ini hidup dengan demensia. Meskipun tidak ada cara untuk membalikkan hilangnya volume otak ini, kita berpotensi mengekangnya dengan memprioritaskan kesehatan mental dan fisik kita.

Dr. Arjun Masurkar, seorang ahli saraf kognitif dan spesialis demensia di NYU Langone Health, berbagi dengan kita empat cara utama untuk menjaga pikiran yang sehat seiring bertambahnya usia.

Aktif secara fisik

Mengikuti gaya hidup yang tidak banyak bergerak--ketidakaktifan fisik, sosial, dan intelektual yang terkait dengannya--adalah salah satu hal terburuk yang dapat kita lakukan untuk otak kita.

Ketika kita melakukan latihan aerobik, jantung kita memompa lebih banyak darah ke otak kita, membawa oksigen dan nutrisi penting untuk menjaga otak kita tetap sehat.

Latihan aerobik secara teratur juga terbukti dapat menurunkan risiko tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, dan sleep apnea secara signifikan. Kondisi-kondisi ini dapat memengaruhi otak. Beberapa latihan yang baik untuk otak meliputi:

  • Berjalan.
  • Berlari.
  • Bersepeda.
  • Berenang.

Menerapkan pola makan yang menyehatkan jantung

Pola makan Mediterania mengandung sumber protein rendah lemak dan lemak sehat serta antioksidan yang dapat menjaga otak kita tetap sehat dan melawan penyakit seperti demensia. Beberapa contoh makanan yang memiliki manfaat bagi kesehatan otak.

  • Ikan berlemak, seperti salmon.
  • Buah beri.
  • Sayuran berdaun hijau.
  • Kacang-kacangan, seperti buncis dan lentil.
  • Kacang kenari.

Namun, mengonsumsi alkohol dapat memiliki banyak efek negatif pada otak, terutama pada orang yang berusia di atas 65 tahun. "Oleh karena itu, saya menganjurkan pasien saya mengonsumsi maksimal satu minuman beralkohol sehari, sebaiknya tidak sama sekali," katanya.

Bersosialisasi dengan orang lain

Kehidupan sosial yang aktif adalah cara lain untuk menjaga kesehatan otak seiring bertambahnya usia. Saat kita berinteraksi dengan orang lain, pikiran kita tetap aktif dan terjadwal. Bahkan tindakan bersosialisasi dapat melepaskan zat kimia yang sangat penting dan sehat di otak kita seperti serotonin dan dopamin.

Sejauh menyangkut kesehatan otak, interaksi sosial yang dilakukan secara langsung mungkin lebih efektif daripada yang hanya dilakukan secara daring.

Yang juga penting adalah mengatasi masalah sensorik. Dengan memperbaiki penglihatan dan pendengaran kita, kita dapat meningkatkan interaksi kita dengan orang lain dan berpotensi melindungi diri kita dari demensia di masa mendatang.

Merangsang pikiran

Keempat, kita dapat merangsang pikiran kita dengan berbagai aktivitas seperti bermain teka-teki silang, belajar menari, atau menekuni hobi intelektual.

Kegiatan yang merangsang otak dan bersifat sosial, seperti permainan kartu, mungkin lebih bermanfaat.

Namun, jangan begadang semalaman! Tidur yang cukup membantu kita menyimpan kenangan dari hari sebelumnya dalam memori jangka panjang dan mempersiapkan otak kita agar aktif dan efisien pada hari berikutnya.

Dalam jangka panjang, tidur malam yang cukup dapat membantu membersihkan protein beracun dan peradangan yang merupakan inti dari penyakit Alzheimer dan demensia lain. (New York Post/I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |