
ELON Musk menyebut penasihat perdagangan Presiden Donald Trump, Peter Navarro, sebagai “bodoh”, atas komentarnya tentang perusahaan kendaraan listrik milik Musk, Tesla. Musk mengatakan Navarro “lebih bodoh dari sekantong batu bata” dalam unggahan di platform media sosialnya, X.
Komentar pedas ini merupakan respons terhadap wawancara yang dilakukan Navarro, di mana ia mengkritik Musk. "[Dia] bukan produsen mobil. Dia hanya perakit mobil, dalam banyak kasus," kata Navarro.
Navarro sedang diwawancarai tentang kebijakan tarif besar-besaran Trump dan menyatakan ia ingin melihat lebih banyak komponen mobil diproduksi di AS di masa depan.
Musk, yang sebelumnya memberi sinyal penentangannya terhadap kebijakan perdagangan Gedung Putih, menyebut klaim Navarro tentang Tesla sebagai “sangat keliru dan terbukti salah.”
Perselisihan ini menjadi tanda paling jelas adanya perbedaan pendapat antara tim perdagangan Trump dan Musk, orang terkaya di dunia yang kini memimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan (Doge), yang ditugaskan untuk memangkas ukuran dan pengeluaran pemerintah federal.
Kemudian pada Selasa, juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, ditanya tentang pertikaian antara Musk dan Navarro. "Jelas ini adalah dua individu dengan pandangan yang sangat berbeda soal perdagangan dan tarif," ujarnya.
“Anak laki-laki akan tetap jadi anak laki-laki, dan kami akan membiarkan adu argumen mereka berlanjut di ruang publik,” kata Leavitt.
Trump sebagian membenarkan gelombang tarif globalnya dengan alasan ingin menghidupkan kembali sektor manufaktur di AS. Ini juga merupakan argumen yang disampaikan Navarro saat tampil di CNBC pada Senin.
“Kalau kita lihat industri otomotif kita, sekarang kita ini cuma jadi jalur perakitan untuk mesin dan transmisi buatan Jerman,” katanya.
“Kita akan sampai pada titik di mana Amerika kembali membuat barang sendiri, upah riil akan naik, dan keuntungan juga meningkat,” tambah Navarro.
Menanggapi komentar tersebut pada Selasa, Musk mengunggah tautan ke artikel tahun 2023 dari firma penilaian mobil Kelley Blue Book, yang mengutip temuan Cars.com bahwa kendaraan Tesla memiliki persentase komponen buatan AS tertinggi.
“Dalam definisi apa pun, Tesla adalah produsen mobil paling terintegrasi secara vertikal di Amerika dengan persentase konten buatan AS tertinggi,” tulis Musk dalam unggahan lanjutan.
Analis industri teknologi Dan Ives mengatakan Tesla memang lebih terlindungi dari dampak tarif dibanding produsen mobil AS lainnya seperti GM, Ford, dan Stellantis.
Namun ia juga menyebut bahwa sebagian besar komponen Tesla tetap bersumber dari luar AS, terutama dari Tiongkok.
“Tarif dalam bentuknya saat ini akan mengganggu Tesla, rantai pasokan secara keseluruhan, dan jejak global perusahaan yang selama ini menjadi keunggulan dibanding para pesaing baru seperti BYD,” ujarnya.
Jeffrey Sonnenfeld, dekan dan profesor di Yale School of Management yang baru-baru ini menggelar pertemuan para eksekutif bisnis di Washington, mengatakan Musk menyuarakan apa yang sebenarnya dirasakan banyak CEO Amerika, namun enggan mereka sampaikan secara terbuka terkait kebijakan perdagangan Trump.
“Sebanyak 79% dari mereka mengatakan merasa malu di depan mitra internasional, dan 89% mengatakan bahwa kebijakan ini secara tidak perlu menyeret kita ke jurang resesi dan merupakan kebijakan ekonomi yang keliru,” kata Sonnenfeld kepada BBC, mengutip hasil survei dalam acara yang ia selenggarakan.
Bahkan sebelum perselisihan dengan Navarro, Musk sudah mengisyaratkan ketidakpuasannya terhadap kebijakan tarif tersebut.
Pada Senin, ia mengunggah video ekonom Milton Friedman, penentang tarif yang dikenal luas, yang dalam video itu memuji nilai-nilai pasar bebas.
Kebijakan tarif Trump menyebabkan penurunan pasar saham di seluruh dunia. Investor memperkirakan kebijakan tersebut akan menyebabkan penurunan laba perusahaan.
Musk mengatakan dalam unggahan di X pada 27 Maret bahwa perusahaannya pun tidak akan kebal terhadap dampak gangguan akibat tarif.
Salah satu pendukung Trump lainnya, miliarder dan manajer dana Bill Ackman, juga menyerukan penangguhan penerapan tarif demi menghindari apa yang ia sebut sebagai “gangguan besar terhadap perekonomian global.”
Dalam unggahan di X, Ackman mengatakan rencana saat ini akan menyebabkan “kerugian yang tidak perlu.”
Navarro dikenal sebagai loyalis Trump garis keras dan sempat dipenjara karena mengabaikan panggilan dari komite DPR yang menyelidiki dugaan upaya untuk membatalkan hasil pemilu 2020.
Ia juga dianggap sebagai salah satu arsitek utama di balik kebijakan tarif Trump. (BBC/Z-2)