
DENYUT ekonomi kreatif di kawasan wisata Danau Situgede, Bogor, kini terancam stagnan. Di tengah kebuntuan ini, sinergi antara komunitas lokal yang diwakili Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan kalangan akademisi dari IPB University muncul sebagai secercah harapan baru.
Menurut perwakilan Pokdarwis, Hamdani, setelah rehabilitasi, Danau Situgede berhasil menarik banyak pengunjung hingga meningkatkan pendapatan warga sekitar 20% pada 2022. Namun, capaian tersebut tidak bertahan lama.
"Kondisi sekarang cenderung stagnan karena fasilitas mulai kurang terawat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (7/7). Akar masalahnya, menurut Hamdani, ialah sengketa kewenangan pengelolaan dengan Pusat Pengembangan Hutan Berkelanjutan (KLHK) yang mendirikan koperasi tanpa melibatkan masyarakat.
Menanggapi itu, tim dosen IPB University yang dipimpin Sachnaz Desta Oktarina, Ph.D., hadir menawarkan solusi konkret. Melalui skema hibah Dosen Pulang Kampung dari Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim, mereka merancang intervensi berbasis teknologi dan pemberdayaan. "Kami hadir dengan itikad baik untuk membantu menata kembali ekosistem ekonomi di sini melalui platform digital terpadu," jelas Sachnaz.
Solusi yang ditawarkan memiliki dua pilar utama. Berikut detailnya.
- Platform Digital Inovatif. Situs web dikembangkan tidak hanya untuk memantau kunjungan, tetapi juga sebagai etalase digital produk unggulan lokal seperti cokelat remahan talas dan aneka kerajinan. Fitur andalannya ialah kemampuan peramalan (forecasting) pengunjung yang dikembangkan tim ahli SSMI IPB University: Prof. Anang Kurnia, Dr. Agus M Soleh, dan Ibu Akbar Rizki, M.Si.
- Pemberdayaan Manusia. Praktisi UMKM, Ummi Endah Kiranastuti, memberikan pelatihan strategi digital praktis seperti penggunaan QRIS dan Google Business. Hasil penting dari sesi ini adalah usulan pembentukan unit anak muda melek teknologi di bawah Pokdarwis untuk mengelola promosi digital secara kolektif. (I-2)