Diwarnai Tekanan Makroekonomi, MPMX Fokus Pertahankan Stabilitas Bisnis

2 weeks ago 17
Web Liputan Hot 24 Jam Cermat Online
Diwarnai Tekanan Makroekonomi, MPMX Fokus Pertahankan Stabilitas Bisnis Perusahaan konsumer otomotif dan transportasi di Indonesia, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (IDX Ticker: MPMX) membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp3.998 miliar sepanjang kuartal I 2025 atau meningkat secara moderat sebesar 3% dibandingkan periode y(Dok. PT Mitra Pinasthika Mustika)

PERUSAHAAN konsumer otomotif dan transportasi di Indonesia, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (IDX Ticker: MPMX) membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp3.998 miliar sepanjang kuartal I 2025 atau meningkat secara moderat sebesar 3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu berkat dukungan kinerja positif dari segmen distribusi dan ritel. Sejalan dengan itu, laba kotor juga mengalami peningkatan sebesar 2% (yoy) menjadi Rp354 miliar.

Namun demikian, laba operasional tercatat menurun sebesar 7% (yoy) menjadi Rp170 miliar yang disebabkan oleh kenaikan beban operasional. Akibatnya, laba bersih konsolidasian turun sebesar 7% (yoy) menjadi Rp154 miliar, terutama dipengaruhi oleh tantangan pasar yang dihadapi oleh segmen asuransi dan transportasi.

"Kinerja kuartal I 2025 ini dipengaruhi oleh beberapa tantangan eksternal seperti penurunan kinerja pasar sepeda motor nasional yang memberikan tekanan pada segmen distribusi. Selain itu, segmen asuransi juga terpengaruh oleh penurunan kontribusi dari produk kendaraan bermotor, sementara segmen transportasi menghadapi penurunan akibat penghentian kontrak dan proyek yang selesai, serta turunnya margin penjualan mobil bekas," kata Beatrice Kartika, Group CFO MPMX, dikutip dari siaran pers yang diterima, Senin (5/5).

Di sisi lain, entitas anak dan asosiasi perseroan menunjukkan hasil yang bervariasi dalam menghadapi dinamika eksternal yang penuh tantangan tersebut.

Pada segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua misalnya, segmen ini berhasil tumbuh sebesar 3% (yoy) menjadi Rp3.934 miliar selama kuartal I 2025, didorong oleh pendapatan penjualan sepeda motor serta segmen purnajual.

Kinerja MPMulia cukup stabil dengan mencatat pertumbuhan sebesar 2% yang didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata, di tengah penurunan penjualan sepeda motor nasional sebesar 3% (yoy) selama kuartal I 2025. Sementara itu, MPMMotor tumbuh sebesar 7% (yoy), didukung oleh volume penjualan yang stabil serta kenaikan harga jual rata-rata.

Pada segmen purnajual, pendapatan distributor meningkat sebesar 3% (yoy), sedangkan pendapatan ritel tumbuh sebesar 34% (yoy) yang didorong oleh peningkatan pendapatan dari penjualan suku cadang dan layanan servis. Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, laba kotor naik sebesar 3% (yoy) menjadi Rp316 miliar, dengan margin laba kotor yang tetap relatif stabil.

Sementara itu, segmen bisnis asuransi MPMInsurance menghadapi tantangan di kuartal I 2025 ini dengan mencatat penurunan pada pendapatan premi bersih sebesar 6% (yoy) menjadi Rp67 miliar, terpengaruh oleh kinerja sektor leasing untuk produk kendaraan bermotor yang lebih lemah.

Terkait dengan produk properti, tetap relatif stabil, dan kontribusi dari produk lainnya, terutama produk rekayasa, masih menunjukkan pertumbuhan yang keduanya mendapatkan manfaat dari sinergi yang ada di seluruh grup.

Di bisnis penyewaan kendaraan, MPMRent mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 5% (yoy) berkat segmen penjualan mobil bekas melalui AUKSI yang tercatat meningkat sebesar 11% (yoy), terutama didorong oleh kendaraan komersial, meskipun margin tercatat lebih rendah 11% (yoy). Sementara kombinasi pendapatan dari sewa kendaraan dan pengemudi mengalami penurunan 0,1% (yoy) disebabkan oleh adanya efisiensi biaya dari beberapa sektor industri.

"Kontraksi margin di semua lini bisnis menyebabkan penurunan laba kotor sebesar 14% (yoy)," ungkapnya.

Di bisnis jasa keuangan, Jaccs MPM Finance Indonesia (JMFI), pendapatan bersih kuartal I 2025 tercatat turun sebesar 21% (yoy), terutama disebabkan oleh penghentian pembiayaan mobil dan pembiayaan korporasi. Namun, inisiatif peningkatan kualitas aset dan efisiensi biaya berhasil mengurangi kerugian bersih sebesar 6% (yoy).

"Di tengah tekanan makroekonomi dan dinamika pasar pada kuartal pertama 2025, MPMX tetap mampu menjaga fundamental keuangan yang sehat. Peningkatan margin laba kotor mencerminkan efektivitas strategi efisiensi yang kami jalankan, meskipun secara pendapatan kami sedikit mengalami tekanan dibandingkan tahun lalu. Kami akan terus fokus dalam memperkuat pengelolaan biaya, menjaga likuiditas, serta memastikan setiap lini bisnis berkontribusi secara optimal terhadap kinerja MPMX ke depan. Dengan langkah-langkah strategis yang terus dilakukan, MPMX tetap optimistis dalam menghadapi tantangan pasar di kuartal-kuartal berikutnya," pungkasnya. (Fal/E-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |