Didukung NU dan Ansor, Indonesia Surplus Beras 3,5 Juta Ton

1 week ago 10
Didukung NU dan Ansor, Indonesia Surplus Beras 3,5 Juta Ton Rapat Akbar dan Pengukuhan 100.000 Banser Patriot Ketahanan Pangan.(MI/Lilik Darmawan)

PEMERINTAH menyatakan bahwa Indonesia telah surplus pangan, terutama beras dan jagung. Untuk beras, pada akhir April tercatat surplus 3,5 juta ton.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa Indonesia telah berhasil mencapai swasembada pangan, khususnya beras dan jagung, pada akhir April 2025. Keberhasilan ini menurutnya tak lepas dari dukungan besar Nahdlatul Ulama (NU) dan Gerakan Pemuda Ansor.

“Alhamdulillah, sampai akhir April ini kita sudah swasembada. Bahkan menurut data BPS, kita surplus 3,5 juta ton beras,” ujar Zulkifli ketika menghadiri Rapat Akbar dan Pengukuhan 100.000 Banser Patriot Ketahanan Pangan di GOR Satria Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (24/4).

Acara tersebut juga bertepatan dengan Hari Lahir (Harlah) GP Ansor ke-91. Acara dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal PBNU yang juga Mensos Syaifullah Yusuf, Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharuddin dan para pejabat lainnya.

Zulkifli menambahkan, kebutuhan nasional berada di angka 10,4 juta ton, sementara stok yang tersedia mencapai 13,9 juta ton. Pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi selama tiga tahun terakhir di sektor pangan. “Kita ditargetkan swasembada daklam tiga tahun. Namun, sampai akhir April saja telah surplus 3,5 juta ton beras. Ini karena dukungan luar biasa dari NU dan Ansor,” ucapnya.

Namun, ia menegaskan bahwa pencapaian swasembada pangan hanyalah salah satu bagian dari upaya membangun ketahanan pangan nasional secara menyeluruh. Pemerintah, lanjut Zulkifli, juga tengah membangun ekosistem ekonomi desa sebagai bagian dari strategi pemerataan ekonomi yang diamanatkan oleh Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.

“Presiden ingin agar kekayaan tidak hanya dinikmati oleh lima, enam, atau sepuluh orang saja. Harus ada pemerataan. Dan pembangunan yang paling cepat adalah dari desa,” ungkap Zulkifli.

Untuk itu, pemerintah melalui Instruksi Presiden membentuk Koperasi Desa Merah Putih, yang menjadi bagian dari ekosistem ekonomi desa. Koperasi ini ditargetkan hadir di 70 hingga 80 ribu desa di seluruh Indonesia.

“Koperasi ini akan menangani seluruh kebutuhan ekonomi desa—dari sembako, ketahanan pangan, distribusi pupuk langsung dari Pupuk Indonesia, hingga pengelolaan hasil pertanian dan perikanan. Misalnya, nelayan akan mendapat fasilitas cold storage, dan petani disediakan alat pengering padi dan jagung,” jelasnya.

Zulkifli menambahkan bahwa semua bantuan pangan dan program lainnya akan disalurkan melalui Koperasi Desa Merah Putih agar tepat sasaran dan berkelanjutan.

Ia juga menegaskan pentingnya peran organisasi kemasyarakatan seperti Ansor dalam mendukung pembangunan di desa. “Peran Ansor sangat diperlukan dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan dan memperkuat ketahanan pangan,” tandasnya. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |