
GUNA mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) naik kelas, Yayasan Indonesia Setara (YIS) bekerja sama dengan Gerakan Masyarakat Wirausaha (Gemawira) menggelar Program UMKM Start Up pada Sabtu (17/5).
Bertempat di Gedung Dakwah Baznas Purwakarta, Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 79 Kelurahan Cipaisan Purwakarta, Jawa Barat, kegiatan yang dikemas dalam bootcamp itu difokuskan pada kurasi Produk UMKM sekaligus Pelatihan UMKM.
Para peserta UMKM asli Purwakarta yang berjumlah 100 orang itu akan menjalani bootcamp selama enam hari, antara lain satu hari sesi tatap muka dan lima hari sesi online.
Selanjutnya, pendampingan intensif selama tiga minggu secara online.
Melalui program ini, para peserta mendapatkan pelatihan dan bimbingan praktis dalam mengembangkan strategi kewirausahaan, memperluas jaringan bisnis, dan melakukan transformasi menuju bisnis digital.
Kegiatan ini diungkapkan, Founder YIS Sandiaga Salahuddin Uno merupakan bagian dari program unggulan YIS, yaitu SI IKLAS (Sahabat Sandi Naik Kelas).
Sejak tidak lagi berada di lingkaran pemerintahan, dirinya memang punya keleluasan untuk mengembangkan gerakan kewirausahaan.
Oleh karena itu, Sandiaga Uno berharap lewat bootcamp ini tercipta gerakan kewirausahaan yang membuka peluang usaha, khususnya bagi para generasi muda.
"Ketika naik kelas dan berdaya saing, UMKM akan menjadi penggerak ekonomi. Efeknya juga akan berantai menuju pengentasan pengangguran dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," ungkap Sandiaga Uno dalam siaran tertulis pada Minggu (18/5).
"Di mulai dari UMKM, gerakan kewirausahaan ini menjadi gerakan konkret yang mendorong pemulihan ekonomi nasional," ujarnya berharap.
Terpisah, Ketua Umum Gemawira Indonesia, Diantri Lapian menyampaikan, para kurator dan pakar dalam bootcamp akan menilai kualitas produk yang mencakup tampilan kemasan, branding, rasa, warna, bentuk, dan legalitas.
"Dengan masukan ini, peserta dapat melakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka," ungkap Diantri.
Selanjutnya, mereka akan menjalani sesi interview untuk menggali lebih dalam kebutuhan para peserta terhadap produknya.
"Melalui observasi ini para peserta akan diberikan bantuan pelatihan dan pendampingan sesuai kebutuhan masing masing. Seperti digital marketing bagi yang masih belum digitalize, literasi keuangan, ataupun menyusun business plan untuk dibantu presentasi di depan potential investor," bebernya.
Sementara itu, Perwakilan Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Purwakarta Suryati menyampaikan, kegiatan ini dirancang untuk memfasilitasi diskusi antara peserta dan para pelatih.
Selain itu, memberikan dukungan langsung dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi selama program berlangsung.
"Kami berharap para pelaku UMKM bisa mendapatkan bimbingan praktis dalam mengembangkan strategi kewirausahaan, memperluas jaringan bisnis, dan melakukan transformasi menuju bisnis digital," ungkap Suryati.
"Sehingga usaha mereka semakin berkembang dan membuka lebih luas lagi lapangan kerja," tambahnya. (E-4)