
PELATIH AS Roma Claudio Ranieri kecewa timnya harus menelan kekalahan 1-2 dari Atalanta pada laga lanjutan Serie A di Bergamo, Selasa (13/5) dini hari WIB. Hasil itu menipiskan peluang Roma untuk naik ke posisi empat besar untuk meraih tiket ke Liga Champions musim depan.
Roma turun ke peringkat keenam dengan 63 poin sedangkan Atalanta di posisi tiga klasemen dengan 71 poin.
Atalanta membuka skor melalui gol Ademola Lookman dan Roma sempat menyamakan kedudukan lewat Bryan Cristante
Namun, La Dea kembali unggul melalui Ibrahim Sulemana dan memastikan kemenangan 2-1. Itu sekaligus mengakhiri rekor tidak terkalahkan Roma dalam 19 pertandingan terakhir di Serie A.
Meski hanya terpaut satu poin dari Juventus dan Lazio di atasnya, Ranieri mulai meragukan kans timnya untuk finis di zona Liga Champions.
“Setelah hasil ini, saya tidak yakin posisi keempat masih realistis, tapi kami akan terus berjuang sampai akhir,” ujar Ranieri kepada DAZN.
Namun, sorotan utama Ranieri bukan pada performa tim, melainkan pada insiden penalti yang dibatalkan VAR.
Roma sempat mendapatkan hadiah penalti usai Manu Kone dijatuhkan oleh Mario Pasalic namun setelah ditinjau ulang, keputusan dianulir. Ranieri mempertanyakan konsistensi penggunaan teknologi VAR.
“Kami diberi tahu bahwa VAR hanya akan turun tangan jika ada kesalahan yang jelas. Jika wasit sudah menunjuk titik putih, kenapa masih dibatalkan? Dari tayangan ulang, kontak Pasalic ke Kone terlihat jelas,” tegasnya.
Terlepas dari kontroversi tersebut, Ranieri tetap memberi apresiasi kepada kedua tim.
“Setelah itu, kami dan Atalanta sama-sama punya peluang. Mereka bisa memanfaatkannya, kami tidak. Jadi, selamat untuk Atalanta dan juga untuk para pemain saya yang telah memberikan segalanya," ucap Ranieri. (Z-1)