
DINAS Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah melakukan pengawasan peredaran beras di pasar secara intensif terutama merek-merek yang disinyalir beredar di pasaran guna mencegah masuknya beras oplosan.
Tim Satgas Pangan di sejumlah daerah diturunkan ke sejumlah distributor dan pasar tradisional untuk melakukan pengecekan dan pemantauan adanya dugaan peredaran beras oplosan yang disinyalir cukup banyak beredar di pasaran.
Di Kabupaten Kudus Tim Gabungan Satgas Pangan melakukan pengecekan terhadap 8 distributor beras untuk memastikan ketersediaan beras. Sejauh ini, Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi, dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kudus Sonhaji mengatakan belum ada pelanggaran tersebut.
"Kita sudah cek tidak ditemukan beras oplosan," katanya, Rabu (16/7).
Meskipun tidak ditemukan adanya beras oplosan, lanjut Sonhaji, namun tim gabungan yakni Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Pangan dan kepolisian tetap meminta agar warga turut aktif melaporkan jika menjumpai dugaan pelanggaran tersebut, sehingga petugas segera dapat mengambil langkah penindakan.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Sucahyo mengatakan Kementerian Pertanian telah menemukan 212 merek beras oplosan yang beredar. Di Jawa Tengah, ia melaporkan belum ada temuan tersebut. Ia menduga beras oplosan muncul di kabupaten/kota yang harga berasnya tinggi.
“Hasil pantauan belum ada beras oplosan (di Jateng). Munculnya beras oplosan itu ketika harga beras di setiap kabupaten kota harga tinggi, kami sudah menurunkan petugas ke lapangan menjaga kenyamanan konsumen," ujar Sucahyo.
Menurut Sucahyo berdasarkan hasil pemantauan rutin dan intensif dilakukan di sejumlah pasar tradisional di kota/kabupaten di Jawa Tengah, Senin (14/7), stok beras cukup tersedia dengan harga di kisaran Rp13.326 per kilogram pada 7-10 Juli 2025.
Sucahyo menegaskan akan memperkuat pengawasan terhadap peredaran beras di pasar untuk mencegah potensi pelanggaran dan akan difokuskan untuk menyelidiki kebenaran atas merek-merek yang disebutkan oleh Menteri Pertanian.
Ia menduga apabila ada beras oplosan, distribusinya berlangsung di luar area pasar tradisional.
"Kami minta warga tidak perlu panik, kami terus melakukan pengawasan dan pemantauan di seluruh pasar tradisional di berbagai daerah di Jawa Tengah ini," tambahnya. (H-4)