Perdana Menteri Kanada Mark Carney meluncurkan anggaran federal pertamanya dengan defisit C$78 miliar, rencana investasi C$1 triliun, dan langkah menghadapi tarif 35% AS.(Media Sosial X)
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney memperkenalkan anggaran federal perdananya yang menandai arah baru ekonomi negara tersebut di tengah tekanan tarif dari Amerika Serikat.
Pemerintah menyebutnya sebagai “investment budget” atau anggaran investasi, yang menargetkan transformasi ekonomi nasional melalui peningkatan belanja dan dorongan investasi asing. Namun, langkah ini juga meningkatkan defisit Kanada menjadi C$78 miliar (sekitar US$55,3 miliar), menjadikannya yang terbesar kedua dalam sejarah negara itu.
Rencana ambisius ini dipaparkan oleh Menteri Keuangan François-Philippe Champagne di hadapan Parlemen, Selasa (4/11) sore waktu setempat. Dalam pidatonya, Champagne memperingatkan Kanada tengah menghadapi “masa perubahan besar” dan dibutuhkan “tindakan berani serta cepat” agar negara tetap sejahtera.
Pemerintah berargumen bahwa penghematan berlebihan justru akan menghapus program sosial penting dan membatasi masa depan ekonomi Kanada. Sebagai kompensasi atas defisit, pemerintah menargetkan menarik investasi sebesar C$1 triliun dalam lima tahun ke depan.
Namun, di sisi lain, terdapat langkah penghematan signifikan, termasuk pengurangan 10% tenaga kerja federal dalam beberapa tahun mendatang, setara sekitar 40.000 posisi yang akan dihapus hingga 2029. Bantuan internasional juga dipangkas ke level sebelum pandemi, sementara kuota imigrasi dan visa pelajar dikurangi untuk “menstabilkan” arus pendatang baru.
Kebijakan ini muncul di tengah meningkatnya tensi dagang dengan Amerika Serikat. Presiden Donald Trump memberlakukan tarif 35% terhadap berbagai produk Kanada di luar perjanjian perdagangan bebas, termasuk baja, aluminium, dan otomotif. Tarif ini telah menyebabkan kehilangan lapangan kerja di beberapa sektor, serta menurunkan minat investor terhadap pasar Kanada.
Sebagai respons, pemerintah mengalokasikan C$280 miliar selama lima tahun guna memperkuat produktivitas dan daya saing. Dana tersebut akan digunakan untuk memperbarui pelabuhan, infrastruktur perdagangan, serta membantu perusahaan yang terdampak tarif.
Dalam sektor pertahanan, Kanada berkomitmen menggelontorkan hampir C$82 miliar. Anggaran itu agar sesuai dengan komitmen NATO membelanjakan 2% dari PDB untuk pertahanan.
Pemerintahan Carney juga memprioritaskan inovasi dengan mengucurkan C$1 miliar untuk mempercepat adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI), termasuk dalam operasional pemerintah.
Meski pemerintah menegaskan bahwa rasio defisit terhadap PDB Kanada masih terendah di antara negara G7 selain Jepang, anggaran ini menghadapi ujian politik besar. Partai Liberal pimpinan Carney kekurangan tiga kursi untuk mayoritas, sehingga memerlukan dukungan oposisi agar anggaran ini disahkan.
Partai Konservatif yang dipimpin Pierre Poilievre menuntut anggaran lebih “terjangkau” dengan defisit maksimum C$42 miliar, sementara Partai Demokrat Baru (NDP) menyatakan menolak “anggaran penghematan”. Gagalnya pengesahan anggaran ini dapat memicu pemilihan umum baru di Kanada. (BBC/Z-2)


















































