Untuk pertama kalinya, ilmuwan di Meksiko merekam perilaku paus orca yang berburu hiu putih muda dan memakan hati mereka yang kaya energi. (orcasmexico)
PARA ilmuwan di Meksiko untuk pertama kalinya berhasil merekam perilaku sekelompok paus orca yang berburu hiu putih muda dan memakan organ hatinya yang kaya energi. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Marine Science, Senin (3/11).
Perilaku serupa sebelumnya pernah diamati di Afrika Selatan, Australia, dan California. Namun, menurut penelitian ini, peristiwa di Teluk California merupakan dokumentasi pertama di wilayah Meksiko.
Dalam rekaman pada Agustus 2020, menggunakan kamera bawah laut dan drone, terlihat lima ekor orca betina bekerja sama menyerang seekor hiu putih muda. Mereka dengan cepat mengekstraksi organ hati hiu tersebut sebelum membaginya di antara kelompoknya. Beberapa menit kemudian, kelompok yang sama kembali menyerang hiu putih muda lainnya dan berhasil melakukan hal serupa.
Dua tahun kemudian, pada Agustus 2022, kelompok orca campuran kembali tertangkap kamera melakukan serangan di lokasi yang sama dan kembali memakan hati hiu putih.
Penelitian mencatat dalam dua dari tiga serangan yang terekam, orca membalik tubuh hiu hingga terbalik, membuat predator laut itu lumpuh sementara, kondisi yang dikenal sebagai tonic immobility. Cara ini membuat hiu tak bisa melawan dan memudahkan orca untuk memakan organnya.
“Penanganan mangsa dan pemicu tonic immobility lebih mudah dilakukan pada hiu putih berukuran kecil dibandingkan individu besar, sehingga mengurangi risiko cedera gigitan,” tulis laporan penelitian tersebut.
Para peneliti menyebut pola serangan yang terekam menunjukkan manuver efisien dan strategi berburu yang terkoordinasi tinggi. “Bukti kami menunjukkan konsistensi dalam serangan yang berulang, menandakan kemampuan orca yang efisien dalam membalikkan hiu untuk mendapatkan akses langsung ke organ internal,” tambah laporan itu.
Penulis studi, Erick Higuera, sinematografer satwa liar dan ahli biologi kelautan dari organisasi nirlaba Conexiones Terramar, mengatakan kepada CNN bahwa ia terkejut karena orca melakukan perburuan di area yang sama pada tahun berbeda.
“Ini mungkin menunjukkan hiu putih muda menjadi mangsa musiman yang rutin bagi orca, yang bisa menjadi tekanan tambahan bagi populasi hiu putih,” ujarnya.
Menurut Higuera, temuan ini memberikan wawasan penting tentang ekologi orca di Teluk California dan bisa dimanfaatkan untuk upaya konservasi kedua spesies tersebut.
Ahli biologi laut Alison Towner dari Rhodes University, Afrika Selatan, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menyebut bukti tersebut “kuat”.
“Rekaman drone sangat berharga, kami pertama kali mempublikasikan rekaman serupa di Afrika Selatan, dan itu mengubah pemahaman kami tentang interaksi ini,” katanya.
Towner menambahkan bahwa perilaku tersebut tidak terjadi di semua populasi orca.
“Ini tampaknya spesifik pada kelompok tertentu yang telah mempelajari teknik ini, dan dampaknya bergantung pada seberapa sering perilaku itu terjadi di suatu wilayah,” ujarnya.
“Begitu teknik ini ada di satu kelompok, ia menjadi bagian dari budaya berburu mereka. Hati hiu yang kaya nutrisi memberi imbalan energi yang tinggi bagi orca yang mampu menanganinya dengan aman.” (CNN/Z-2)


















































